GridHype.ID -Sudah bukan rahasia lagi kalau sayur mengandung segudang manfaat baik bagi kesehatan tubuh kita.
Karena itulah, kita dianjurkan mengonsumsi sayuran setiap harinya sebagai pendamping nasi dan lauk.
Salah satu hidangan sayur yang cukup disukai masyarakat kita yaitu ada tumis kangkung.
Tak hanya rasanya yang lezat, tumis kangkung juga mengandung khasiat baik bagi tubuh.
Namun sayang, tumis kangkung jika dimasak campur dengan 2 bahan ini justru bisa berikan efek buruk loh!
Seperti diketahui, kangkung menjadi salah satu sayuran yang memberikan efek baik untuk kesehatan.
Dilansir dari laman kompas.com, dalam 100 gram kangkung, terkandung protein, lemak, karbohidrat, dan serat.
Vitamin juga banyak terkandung dalam sayur hijau satu ini.
Kangkung mengandung vitamin A 6.300 SI, vitamin B1 0,07 miligram (mg), dan vitamin C 32 mg.
Sedangkan kandungan mineral dalam kangkung antara lain kalsium sebesar 73 mg, fosfor 50 mg, dan zat besi sebesar 2,5 mg.
Selain itu, kangkung juga mengandung air 89,7 gram.
Selain itu, kangkung juga mengandung flavonoid, polifenol dan vitamin E, serta aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Centella asiatica.
Namun, memasak kangkung ternyata tak bisa sembarangan lho!
Ya, jangan lagi masak tumis kangkung dicampur 2 bahan ini jika masih sayang keluarga di rumah.
Dilansir dari laman sajiansedap.com, berikut ini 2 bahan yang sebaiknya tak digunakan untuk menumis kangkung!
1. Terasi Oplosan
Bukan rahasia lagi kalau kangkung dan terasi adalah teman paling klop.
Itu sebabnya, ibu ibu paling senang bikin kangkung terasi di rumah.
Tapi, tahukah kamu kalau terasi bisa jadi berbahaya kalau kita tak tahu asal muasalnya?
Soalnya, belakangan banyak ditemukan terasi oplosan yang berbahaya banget bagi tubuh.
Tahun 2017 lau, Kepala UPT Pasar Sungailiat, Ahmad Suherman menemukan peredaran terasi berbahaya di pasar-pasar tradisional.
Seperti terasi yang mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B yang mereka temukan dari hasil pemeriksaan sampel, Selasa (29/8/2017) di UPT Pasar Sungailiat.
Ternyata, terasi tersebut mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B.
Pedagang menambahkan zat pewarna ini supaya tampilan terasi lebih menarik, merah merona dan terlihat segar.
Padahal seperti kita ketahui, Rhodamin B merupakan pewarna pakaian yang berbahaya sekali kalau sampai termakan dan tertelan.
Nah, terasi dengan pewarna ini sebenarnya mudah kita kenali bedanya.
Di antaranya adalah tekstur terasi tersebut kasar, pewarna merahnya tidak merata, berwarna merah mencolok, dan keras.
"Kalau dari udang kan lembut tidak keras seperti ini. Ini ada sisik-sisik ikan di produk terasinya. Diragukanlah dia menggunakan bahan udang. Produknya juga menggunakan zat pewarna. Kalau aslinya mungkin berwarna hitam, pucat tapi karena ini pakai zat pewarna menjadi merah, warnanya biar menarik," ungkap Suherman kepada bangkapos.com.
Sedangkan produk terasi yang sudah lama tidak terjual tersebut berwarna coklat dimana zat pewarnanya sudah pudar dan terasinya mengeras.
"Keras untuk melempar kaca pecah ini," kata Suherman sambil memegang terasi berhodamin yang sudah lama.
Karena itu, proses pemilihan terasi juga penting kamu lakukan di pasaran, loh.
Terasi yang baik kualitasnya, pasti membuat masakan jadi semakin meningkat cita rasanya.
Terasi yang berkualitas baik adalah terasi yang aromanya segar.
Kalau terasi udang, aroma udangnya juga harus terasa.
Dari sudut penampilan, warnanya terlihat alami, agak kusam dan tidak warna merah cerah.
Warna terasi yang terlalu cerah bisa merupakan tanda bahwa warnanya tidak alami.
Warna masakan pun terkadang menjadi tidak cerah atau kusam karena pemakaian terasi yang tidak baik.
Pertimbangan lain dalam memilih terasi, terasi harus kering, tidak basah.
Terasi yang basah akan mudah tercemar jamur dan aman untuk dimakan.
2. Cumi dan Ikan Asin
Banyak juga ibu-ibu yang suka menumis kangkung bersama ikan atau cumi asin, loh.
Rasanya tentu saja jadi lebih enak karena aroma dan rasa ikan asin yang terkenal menggiurkan.
Namun dibalik kelezatannya saat disajikan di meja makan, alangkah baiknya kembali cek ikan asin dirumah.
Pasalnya dibalik kesehatannya, ada ikan asin yang telah dicampur formalin agar tahan lama.
Berikut ciri-ciri ikan asin berformalin yang wajib kamuwaspadai.
- Tak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar.
- Tak dihinggapi lalat
- Warnanya bersih cerah, namun tidak berbau khas ikan asin/ebi kering.
Perhatikan kualitas ikan asin tersebut, apakah masih segar, atau malah sudah berjamur yang bisa menyebabkan keracunan.
Bila berbau apek atau tengik pertanda makanan itu sudah rusak atau terkontaminasi oleh mikroorganisme.
Artikel ini telah tayang di GridPop.ID dengan judul "Tips Hidup Sehat, Mulai Sekarang Jangan Lagi Kasih Makan Keluarga Tumis Kangkung Dicampur 2 Bahan Ini, Efeknya Ngeri Jika Masih Ngeyel!"
Baca Juga: Salah Kaprah, Jangan Lagi Cuci Kangkung dalam Baskom Jika Tak Ingin Risiko Buruk Menimpa Sekeluarga
(*)