Follow Us

Awas, Dibalik Rasanya yang Lezat, Terlalu Sering Makan Telur Asing Ternyata Bisa Sebabkan Penyakit Mematikan Ini

Helna Estalansa - Rabu, 15 September 2021 | 13:15
Telur asin
PEXELS

Telur asin

GridHype.ID - Mungkin hampir semua orang pernah mencicipi telur asin ya.

Telur asin sendiri, biasanya dijadikan lauk pendamping dengan makanan lainnya.

Tapi tak sedikit pula yang menyantap telur asin secara langsung.

Melansir dari Wikipedia, telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak).

Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain.

Di Indonesia, terutama di pulau Jawa telur asin biasanya diproduksi dari telur bebek pelari (Anas platyrhynchos domesticus) yang memiliki ciri khas cangkang telur yang berwarna kebiru-biruan.

Walaupun selera orang berbeda-beda, telur asin yang dinilai berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna jingga terang hingga kemerahan, "kering" (jika digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak menimbulkan bau amis, dan rasa asin tidak menyengat.

Sementara itu, dibalik rasanya yang enak dan disukai oleh banyak orang, siapa sangka kalau telur asin ternyata bisa membahayakan tubuh kita loh.

Duh, kok bisa?

Baca Juga: Cukup 2 Bahan Ini Kamu Bisa Bikin Telur Asin di Rumah, Mudah Tanpa Bubuk Abu!

Mari kita simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Melansir dari SajianSedap.com, tak banyak yang tahu, jika telur asin bisa memicu berbagai penyakit salah satunya adalah gagal jantung.

Yap, menurut Kalpana Bhaskaran dari Nutrition Research and Head of Glycemic Index Research Unit di Temasek Polytechnic’s School of Applied Science, makan telur asin rupanya bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh, melebihi jumlah yang direkomendasikan setiap harinya yaitu 300 mg.

Apalagi dalam sebutir telur asin bisa terkandung 300-600 mg kolesterol, tergantung dari proses pembuatannya.

Pembuatan telur asin yang sengaja diasinkan dengan garam ini, membuat telur asin memiliki kandungan natrium yang sangat tinggi.

Mengonsumsi makanan yang tinggi garam berarti mengonsumsi makanan yang kaya natrium.

Padahal, WHO (World Health Organisation) atau Lembaga Kesehatan Dunia menyarankan asupan garam hanya 5 gram (setara dengan natrium 2.000 mg) per hari.

Konsumsi garam di atas batas yang diperbolehkan dapat berkontribusi pada munculnya tekanan darah tinggi serta meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Baca Juga: Viral! Telur Asin di Banyumas Berubah Warna Jadi Coklat dan Bisa Memantul, Warga pun Geger

Telur asin mengandung tinggi natrium

Natrium adalah suatu zat berupa elektrolit sekaligus mineral.

Zat ini diperlukan oleh tubuh untuk menjaga keseimbangan elektrolit tubuh, menjaga kadar air di dalam dan di luar sel tubuh, serta penunjang kerja otot dan saraf.

Jarang sekali seseorang bisa mengalami kekurangan natrium, kecuali bagi pengidap diare, kekurangan gizi, dan gagal jantung.

Sebaliknya, terlalu banyak natrium jelas tidak baik bagi kesehatan karena banyak penyakit berat yang mengintai apabila tubuh kamu kelebihan natrium.

Makanan yang mengandung natrium tinggi berarti mengandung garam dengan kadar tinggi.

Biasanya terdapat pada makanan siap saji dan makanan olahan atau kemasan.

Telur bebek asin atau telur asin termasuk di antara kelompok makanan tersebut.

Dengan kata lain, mengonsumsi terlalu banyak telur bebek yang sudah diasinkan berisiko mengganggu kesehatan.

Untuk menghindari kemungkinan hipertensi atau tekanan darah tinggi, kamu disarankan untuk mengonsumsi makanan asin, termasuk telur asin, secara bijak.

Baca Juga: Terlihat Sepele tapi Efeknya Merugikan, Mulai Sekarang Stop Rebus Telur dengan Cara Ini

Efek konsumsi garam secara berlebihan

Mengonsumsi makanan yang rendah garam dapat membantu kamu menghindari kondisi tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Peningkatan tekanan darah yang berlebihan dapat menyebabkan penyakit jantung.

Tugas jantung adalah memompa darah untuk mengalir melalui pembuluh darah.

Daya tekan yang ditimbulkan ketika darah mengalir dan mendorong dinding pembuluh darah bisa diukur dan dinamakan dengan tekanan darah.

Makin tinggi tekanan darah, maka kerja jantung menjadi makin berat dalam memompa darah.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat memicu penyakit berat lainnya, antara lain stroke, aterosklerosis (pengerasan arteri), gagal ginjall, dan gagal jantung.

Bahkan, sebuah studi ilmiah membuktikan bahwa orang yang mengonsumsi garam berlebihan mempunyai risiko lebih tinggi untuk mati karena serangan jantung.

Telur bebek asin atau telur asin dan makanan-makanan olahan lainnya memang nikmat untuk dijadikan sebagai tambahan lauk, namun kamu tetap harus menghindari makan telur asin terlalu banyak karena bisa meningkatkan risiko terkena hipertensi.

Baca Juga: Tak Bisa Disepelekan, Waspadai 5 Gejala Berbahaya dari Alergi Telur Ini, Segera Konsultasikan dengan Dokter

(*)

Source : wikipedia, sajiansedap.com

Editor : Helna Estalansa

Baca Lainnya

Latest