Viral! Telur Asin di Banyumas Berubah Warna Jadi Coklat dan Bisa Memantul, Warga pun Geger

Sabtu, 08 Februari 2020 | 13:35
KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN

Pembuat telur asin Komaroh menunjukkan telur asin yang masih tersisa di rumahnya Desa Karangklesem, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (7/2/2020)

GridHype.ID - Lezatnya telur asin pasti tidak asing lagi bagi pecinta kuliner.

Telur asin biasanya paling pas dijadikan teman pendampingnasi, lauk pauk, atau sayur-mayur.

Apalagi di dalam satu butir telur asin juga menyimpan manfaat yang baik untuk kebutuhan tubuh.

Namun, ada yang janggal dengan telur asin yang sempat viral baru-baru ini.

Baca Juga: Terkuak Mengapa Indonesia Tidak Terdampak Virus Corona, Begini Penjelasan Para Ahli

Telur asin buatan Komaroh (42), warga Desa Karangklesem, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, membuat heboh netizen.

Pasalnya, telur asin buatannya bisa memantul saat dilempar dan di bagian putih telurnya berwarna coklat.

Polisi pun terpaksa turun tangan untuk memastikan apakah telur milik Komaroh asli atau tidak.

Baca Juga: Kisah Li Wenliang, Dokter yang Pertama Peringatkan Soal Corona, Dituduh Sebar Hoaks hingga Meninggal Karena Terinfeksi

Setelah ditelusuri, Komaroh sendiri mengaku kaget telur buatannya membuat heboh masyarakat. Dirinya pun meminta kembali telur yang terlanjur dibeli warga.

"Saya dapat pesanan 40 butir telur asin untuk hajatan tanggal 2 Februari 2020. Pembeli komplain kok warnanya begini. Ya, sudah dibawa ke sini saja, ditarik semuanya," kata Komaroh, Jumat (7/2/2020).

Komaroh lalu menjelaskan, pada tanggal 23 Januari 2020 dirinya membeli 120 butir telur mentah seharga per butirnya Rp 2.000. Setelah itu, 40 butir dia olah untuk menjadi telur asin, karena dirinya mendapat pesanan untuk hajatan.

Baca Juga: 5 Fakta Mantan Suami Nikita Mirzani, Sajad Ukra yang Kini Bikin Masalah dengan Hotman Paris

"Kemudian diolah tanggal 2 Februari, saya kukus selama lima jam karena ada pesanan untuk orang hajatan 40 butir," katanya.

Kata warga tentang telur asin buatan Komaroh

Sementara itu, menurut Kepala Desa Karangklesem, Subagyo, telur buatan Komaroh memang berbeda dari telur-telur asin pada umumnya.

"Setelah dimasak, ada yang berwarna cokelat muda, ada yang cokelat tua. Setelah dibuka seperti jel, kenyal. Apakah itu telur bikinan atau asli, tapi kalau dilempar kaya bola cenil, mantul-mantul," katanya.

Baca Juga: Didapuk Jadi Model Brand Kosmetik Luna Maya, Intip Fakta Menarik Canti Tachril, Diduga Gebetan Baru Adipati Dolken

Lalu, Subagyo melanjutkan, telur tersebut juga tidak memiliki rongga udara pada bagian dalamnya.

Sedangkan telur pada umumnya memiliki rongga pada bagian dalam. Selain itu, rasa telur tersebut getir.

"Atas laporan dari warga, kami laporkan temuan tersebut kepada pihak terkait. Sampel sudah diambil petugas dari puskesmas untuk dicek di laboratorium," ujar Subagyo.

Sementara itu, Kapolsek Pekuncen AKP Susanto, membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya juga masih menunggu hasil uji laboratorium terkait keaslian telur buatan Komaroh.

Baca Juga: Heboh! Pernikahan Bernuansa Film Aladdin Sampai Ivan Gunawan Ikut Berkomentar : She is Princess

"Ya betul, kami masih menunggu hasil laboratorium. Kami belum dapat memastikan apakah itu telur palsu atau bukan," kata Susanto.

Hasil uji laboratorium

Informasi terbaru diterima Kompas.com pada hari Jumat (7/2/2020), hasil uji laboratorium menunjukkan, telur asin milik Komaroh tidak mengandung bahan berbahaya.

"Hasilnya negatif boraks dan formalin. Kami juga tindaklanjuti ke lab yang terakreditasi, tadi kami dapat info katanya negatif boraks dan formalin, secara resmi besok suratnya baru jadi," kata Imam Subagyo, Kasi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, Jumat.

Baca Juga: Digandrungi Banyak Fans Pria, Zara Eks JKT48 Blak-blakkan Sudah Mulai Pacaran Sejak TK

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Viral Telur Asin Bisa Mantul Bikin Heboh Warga di Banyumas, Ini Fakta Lengkapnya.

(*)

Editor : Linda Fitria

Sumber : kompas

Baca Lainnya