Dan sebagian besar kegiatan peribadatan akan dilakukan dari rumah.
Lalu, apakah pola tidur yang terganggu ini dapat membuat kita lebih berisiko tertular infeksi?
Para ilmuwan mengungkap jika lama waktu tidur sama pentingnya untuk kesehatan seperti nutrisi dan olahraga.
Kualitas tidur yang baik dikaitkan dengan berkurangnya risiko-risiko obesitas, konsentrasi dan daya ingat yang lebih baik, risiko penyakit jantung dan stroke yang berkurang, risiko diabetes tipe 2 yang berkurang, risiko depresi dan kecemasan yang berkurang, dan yang terpenting, sistem kekebalan tubuh yang lebih sehat.
Agar sistem kekebalan tubuh bekerja secara efektif, imun harus mampu mengenali benda asing seperti virus atau bakteri ketika memasuki tubuh.
Protein yang dikenal sebagai sitokin merupakan bagian dari respon imun tubuh terhadap infeksi.
Baca Juga: 12 Tahun Penantian, Akhirnya Sule Bisa Kumpul Bersama Anaknya di Bulan Ramadan: Hari yang Bahagia
Selain mengenali adanya infeksi, sitokin mengirim pesan ke sel yang tidak terinfeksi agar mereka bersiap diri untuk menghadapi serangan.
Sitokin juga memberi sinyal pada enzim yang membantu melawan infeksi.
Penelitian telah menunjukkan bahwa sitokin tidak hanya bekerja paling baik selama tidur, tetapi sebenarnya diproduksi ketika seseorang tertidur.
Studi lain menunjukkan bahwa orang yang tidur lebih banyak juga memiliki reaksi yang lebih baik terhadap vaksin.