Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Waspada Kalau Punya Hobi Rebahan dan Malas Keluar Rumah, Perlahan Kesehatan Tubuh Bisa Terancam

Dwi Purworahayu - Sabtu, 28 Mei 2022 | 18:30
(Ilustrasi) Bahaya rebahan
dok. freepik.com

(Ilustrasi) Bahaya rebahan

GridHype.ID - Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, banyak orang menghabiskan waktu di dalam rumah.

Hal ini pun membuat sebagian orang menghabiskan waktu untuk bermalas-malasan karena tak bisa keluar rumah.

Sayangnya kebiasaan rebahan dan malas-malasan ini bisa saja berlanjut bagi sebagian orang meski peraturan aktivitas di luar rumah kini telah dilongkarkan.

Pasalnya, jika kita terlalu lama diam di dalam rumah, seperti dikutip dari Nova.ID maka bisa berakibat buruk bagi kesehatan.

Menurut Dr Allison Edwards, direktur medis di Sesame, aplikasi kesehatan di Amerika Serikat, beraktivitas di luar rumah sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik kita.

"Sinar matahari memberikan vitamin D, dan tubuh kita memerlukan vitamin itu untuk tetap sehat," ucap Edwards.

"Jika kita jarang keluar rumah, kadar vitamin D kita menjadi lebih rendah, yang menyebabkan kepadatan tulang yang rendah."

Bukan hanya kadar vitamin D yang rendah, risiko lain yang mungkin muncul akibat jarang beraktivitas di luar rumah.

Apa saja? Simak ulasan lengkap berikut agar Anda tak menyesal di kemudian hari.

Baca Juga: Padahal Praktis dan Hemat Waktu, Mulai Sekarang Jangan Lagi Masukkan Makanan Ini ke Microwave, Efeknya Bikin Rugi Seisi Rumah

1. Kesehatan mental terganggu

Tanpa paparan sinar matahari dan udara segar di luar, kita akan mengalami rasa sedih dan gelisah, catat Edwards.

Kemungkinan besar, kita juga kesulitan untuk tidur dan tetap tertidur di malam hari.

"Saat bangun, kita mungkin merasa lelah, pusing, atau kekurangan energi," jelasnya.

"Sinar matahari dan udara segar membantu kita mengatasi semua masalah itu."

"Paparan di luar ruang dan alam bebas dikaitkan dengan peningkatan suasana hati dan berkurangnya kecemasan," pesannya.

2. Memengaruhi ritme sirkadian

Tubuh kita memiliki jam internal tubuh atau ritme sirkadian yang memberikan isyarat agar tubuh berfungsi sebagaimana mestinya.

Termasuk kemampuan mencerna makanan hingga memproduksi melatonin.

Baca Juga: Heboh Seekor Domba Dijadikan Tersangka dan Harus Jalani Hukuman Penjara 3 Tahun, Siapa Sangka Kasus Pembunuhan Jadi Penyebabnya

Dikatakan dokter medis Mahmud Kara, MD, produksi melatonin dipengaruhi oleh lingkungan dan cahaya.

"Saat gelap, melatonin dalam sistem tubuh mulai meningkat dan memberikan sinyal pada tubuh untuk tidur."

"Ketika hari terang, melatonin mengirimkan sinyal pada tubuh untuk bangun," tutur Kara.

Jadi, apabila kita jarang beraktivitas di luar ruangan dan tidak merasakan perubahan antara siang dan malam, produksi melatonin menjadi sedikit dan akibatnya kita kurang tidur.

3. Kehilangan banyak manfaat kesehatan

Beraktivitas di luar ruang juga menawarkan beberapa cara untuk menjaga kesehatan fisik.

"Ada manfaat nyata berada di luar ruangan yang biasanya terkait dengan berolahraga," terang Edwards.

Ia menambahkan, berolahraga di alam terbuka juga mampu mengurangi gejala depresi.

"Dapatkan jumlah paparan sinar matahari yang sehat, sembari mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari efek buruk sinar matahari yang dapat memicu kanker kulit," imbuhnya.

Baca Juga: Mampu Atasi Kembung hingga Turunkan Kolesterol, Inilah Sederet Manfaat Seruput Teh Serai Setiap Hari

4. Kehilangan manfaat dari sinar matahari sebagai sumber vitamin D utama

Ketika tubuh tidak terpapar sinar matahari, ritme sirkadian dan kadar melatonin akan terganggu.

Juga, kita kehilangan manfaat dari sinar matahari sebagai sumber vitamin D utama.

"Vitamin D dapat ditemukan dalam makanan tertentu, tetapi paparan sinar matahari adalah salah satu sumber vitamin D terbesar," ujar Kara.

Baca Juga: Panjatkan Doa Ini Agar Hajat dan Keinginan Segera Terkabul, Doa Seorang Sahabat Rasulullah SAW

(*)

Source : Nova.ID

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x