Akibatnya, saat natrium tinggi dalam darah maka bisa menyebabkan retensi cairan dan munculnya tekanan darah tinggi.
Pada akhirnya kondisi ini akan menyebabkan munculnya potensi penyakit jantung, ginjal kronis, tekanan darah tinggi, gagal jantung serta stroke.
Natrium pada makanan
Dikutip dari laman FDA, sebagian besar sumber natrium 70 persennya justru berasal dari makanan kemasan dan siap saji, bukan dari garam meja yang ditambahkan ke makanan saat memasak atau makan.
Hal ini karena sejumlah bahan makanan tambahan mengandung natrium seperti pada monosodium glutamate (MSG), natrium bikarbonat (soda kue), natrium nitrit, dan natrium benzoat.
Karena itu, ketika ingin mengurangi natrium, maka sebaiknya jangan hanya mengandalkan mengurangi garam dari masakan yang dibuat, namun juga memperhatikan kandungan natrium yang tertera pada kemasan makanan.
Perlu diketahui, nilai harian untuk natrium yang direkomendasikan adalah kurang dari 2.300 miligram (mg) per hari. Anda juga bisa memperhatiakn persen daily value (DV) sebagai patokan.
Persen DV adalah presentase nilai harian untuk setiap nutrisi dalam satu porsi makanan dan menunjukkan berapa banyak nutrisi yang berkontribusi pada total diet harian.
Sebagai panduan, 5 persen DV adalah porsi yang dianggap rendah sodium, sedangkan 20 persen DV atau lebih, dianggap mengandung sodium yang tinggi.
Cara mengurangi konsumsi natrium
Jika ingin mengurangi natrium maka ada baiknya juga memperhatikan berapa banyak porsi makanan atau minuman yang dikonsumsi.