GridHype.ID - Mie instan nampaknya sudah menjadi salah satu makanan alternatif pengganjal perut di jam-jam genting.
Bagaimana tidak, cara memasak mie instan cukup sederhana dan tidak memakan waktu lama.
Selain itu, kita juga tak perlu rogoh kocek dalam untuk bisa menikmati rasa mie instan yang menggugah selera.
Tak heran jika mie instan jadi makanan favorit masyarakat dari berbagai kalangan, tak terkecuali masyarakat Indonesia.
Bahkan, mengutip BangkaPos.com,Indonesia tercatat sebagai konsumen mie instan terbesar kedua setelah China, berdasarkan World Instant Noodles Asosiation (WINA) Tahun 2017.
Mungkin Anda sering mendengar kalau terlalu sering mengonsumsi mie instan akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Sebab, mie instan memilki nutrisi yang rendah, tinggi lemak, kalori dan sodium, serta dicampur dengan pewarna buatan, pengawet, zat aditif dan perasa.
Lantas mengapa, masyarakat negara Jepang, China, Korea, maupun Hongkong tetap sehat meski mereka juga gemar mengonsumi mie instan?
Pakar kesehatan islami, dr. Zaidul Akbar mengungkap rahasia tersebut.
Dalam kajiannya yang dikutip dari kanal youtube Selerasa.com, dr Zaidul mengatakan bahwa masyarakat negara-negara tersebut memiliki pola hidup sehat.
"Orang Korea, China, Jepang itu konsumsi mereka tak lepas dari tepung, terutama mie instan. Mie instan-nya tidak tanggung-tanggung tetapi mereka masih memiliki kualitas yang baik," ujar dr. Zaidul.
drZaidul mengatakan ada satu kebiasaan yang sering mereka lakukan dan jarang dilakukan di negara kita.
Hal itu yang menyebabkan mereka lebih memiliki kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan di Indonesia.
Ternyata perbedaan tersebut terletak pada kebiasaan negara-negara tersebut yang sering berjalan kaki.
"Di sana kalau anda lihat, Jepang, Hongkong, China itu orangnya suka jalan. Kalau ada yang pernah pergi ke Hongkong itu luar biasa. Kita naik MRT itu sampai berapa tangga," kata dr Zaidul
dr Zaidul pun mengatakaan saat ia berkunjung ke sana, ia menghitung langkahnya saat berjalan yakni mencapai hampir 14.000 langkah.
Menurut dr Zaidul meskipun orang-orang di Jepang, China, maupun Hongkong gemar mengonsumsi mie instan namun karena memiliki kebiasaan yang sering berjalan kaki mereka akan tetap sehat.
Hal ini karena ketika mereka sering berjalan maka lemak-lemak dalam tubuh akan ikut terbakar.
"Setiap hari mereka berjalan kaki, jadi kebakar meskipun nggak sehat gitukan," lanjutnya.
Kebiasaan baik itu pun menurut dr Zaidul sangat jarang terlihat di negara Indonesia.
dr Zaidul menjelaskan masyarakat Indonesia masih belum sepenuhnya rutin menjalankan hidup sehat seperti masih jarang berolah raga, berpuasa, dan minum air putih.
"Kita kan nggak gitu, masalahnya kan kebiasaan. Maka ketika di China, Hongkong anda akan jarang melihat orang gemuk, karena memang mereka jalan tiap hari," tutur dr Zaidul.
Dirinya juga mengatakan bahwa warga negara di sana gemar mengonsumsi makanan yang mengandung bawang-bawangan serta sayuran.
"Dan mereka karakternya, maaf, karakter orang Asia terutama China, mereka banyak dominannya yang menyukai bawang-bawangan dan juga sayuran," jelasnya.
Dikatakannya pula bahwa selain gemar berjalan kaki, dominan menyukai bawang- bawangan dan sayuran, mereka juga memiliki kebiasaan jarang memanaskan masakan.
"Makanan yang mereka pesan, masak, makan habis, itu yang bagus. Mereka masak bukan dipanaskan," imbuhnya.
Menurut dr Zaidul memanaskan kembali makanan yang sudah dimasak sebenarnya kurang baik.
"Semua yang dipanaskan pasti teroksidasi. Jadi memang beda di kebiasaan-kebiasaaan," terangnya.
(*)