3. Kehilangan otot
Penurunan berat badan yang stabil dan lambat hanya membuat kita kehilangan otot tak lebih dari sekitar 1 persen dari berat badan per minggu.
Sebanyak 75 persennya berasal dari lemak dan 25 persennya dari kombinasi air dan otot.
Menggunakan pendekatan diet yang agresif dengan memangkas kalori hingga di bawah 1.000 hingga 1.200 kalori per hari akan membuat tubuh memecah protein otot untuk energi.
Penelitian menunjukkan, ketika kita menurunkan berat badan dengan cepat, kita bakal kehilangan otot sekitar tiga kali lebih banyak daripada jika menurunkan berat badan dengan lambat.
Jadi, meskipun berat badan kita turun, fisik kita mungkin tidak terlihat jauh lebih baik.
Sementara penurunan berat badan yang sangat cepat bisa menyebabkan otot-otot jantung mengalami atrofi.
Misalnya, diet cairan rendah kalori yang ekstrem berkaitan dengan aritmia ventrikel dan risiko kematian.
4. Metabolisme tubuh melambat
Dengan lebih sedikit otot, tingkat metabolisme tubuh kita, atau jumlah kalori yang dibakar saat istirahat, secara otomatis juga akan turun.
Artinya, tubuh kita bakal membakar lebih sedikit kalori ketika berjalan, berbicara, dan bahkan berolahraga.