Glikogen adalah bentuk karbohidrat yang disimpan di hati dan otot, dan 3 gram air melekat pada setiap gram karbohidrat.
Jadi, saat tubuh kita membakar semua glikogen, air tersebut akan ikut keluar dari tubuh.
"Jadi banyak orang yang melakukan diet singkat kemudian berakhir dengan kehilangan banyak air dan dehidrasi," ujarnya.
Beberapa gejala yang mengikuti antara lain sakit kepala, lelah, dan pusing.
2. Gula darah tak terkontrol
Bergantung pada jenis dietnya, kita mungkin tidak akan mendapatkan asupan gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan serat yang stabil sepanjang hari untuk menjaga kadar gula darah dan insulin tetap stabil.
Jika mengikuti diet detoks atau pembersihan, misalnya, asupan jus tinggi gula dan rendah serat secar teratur dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang kemudian turun dengan cepat.
Kondisi ini bisa menyebabkan kita merasa sangat lapar beberapa jam kemudian.
Beberapa pola diet ketat juga dikaitkan dengan yo-yo diet atau berat badan kembali seperti semula.
Beberapa penelitian menemukan, fluktuasi berat badan dapat berkonstribusi terhadap resistensi insulin dan risiko diabetes tipe 2.
Meski begitu, belum ada data pasti terkait hal ini. Sebab, penelitian mengungkapkan hasil yang beragam pada penelitian terhadap manusia maupun hewan.
Baca Juga: Tak Disangka, Renang dan 3 Kegiatan Ini Bisa Jadi Solusi Tingkatkan Tinggi Badan, Coba Sekarang!