GridHype.ID - Setiap golongan darah memiliki karakteristik tersendiri.
Ada sejumlah makanan yang tak bisa dihindari pada masing-masing pemilik golongan darah.
Oleh sebab itu, menjaga pola makan jadi salah satu hal yang wajib diperhatikan.
Mengutip dari laman GridHypesebelumnya, golongan darah O lebih berisiko mengalami ulkus atau bisul karena bakteri yang sama di dalam tubuh mereka.
Menurut Edgren, golongan darah O lebih mungkin merasakan ulkus karena respons imunologis tubuh mereka terhadap bakteri.
Selain itu, berdasarkan penelitian dari Harvard School of Public Health, golongan darah O memiliki kekebalan terhadap penyakit jantung, lebih tinggi 23 persen dibandingkan golongan darah lainnya.
Berita baiknya lagi, banyak O juga kebal pada penyakit kanker pankreas hingga 37 persen.
Sayangnya golongan darah O rentan pada penyakit lambung, seperti tukak lambung.
Mengutip dari GridHealth, para ahli tetap menyarankan konsumsi gizi seimbang dan aktivitas fisik yang cukup agar risiko berbagai penyakit bisa ditekan.
Untuk itu, golongan darah O harus memastikan kebutuhan nutrisi tercukupi dengan rutin makan buah dan sayur.
Selain itu, hindari faktor risiko penyakit seperti merokok, alkohol dan obesitas adalah cara yang dapat menyelamatkanmu.
Pola Makan Golongan Darah O
Dalam bukunya yang berjudul "Eat Right 4 Yoyr Type", seorang praktisi naturopatik asal Amerika Serikat, Dr Peter D'Adamo menyebutkan bahwa mengikuti diet dan olahraga tertentu berdasarkan golongan darah bisa mengoptimalkan kesehatan.
Meskipun tidak ada bukti ilmiahnya namun diet ini menjadi sangat populer.
Salah satu penyebabnya mungkin karena diet ini mempromosikan makan sehat dan olahraga yang memberikan manfaat kesehatan bagi orang-orang, terlepas dari golongan darah mereka.
D'Adamo juga mengklaim, golongan darah mewakili sifat genetik nenek moyang kita dan rencana dietnya didasarkan pada makanan apa yang berkembang pada masa itu.
Misalnya, golongan darah O adalah golongan darah tertua, terkait dengan budaya nenek moyang yang merupakan pemburu pengumpul.
Dia mengatakan bahwa orang dengan golongan darah O cenderung memiliki kekuatan dan pikiran yang produktif.
Selain itu, D'Adamo juga mengaitkan kondisi kesehatan tertentu dengan golongan darah O, seperti masalah pencernaan, resistensi insulin, dan tiroid yang berkinerja buruk.
Karenanya pola makan golongan darah versi D'Adamo merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan tertentu berdasarkan empat golongan darah.
Darah tipe O-positif adalah tipe yang paling umum, artinya kita memiliki darah O dengan faktor Rh.
Tetapi, diet golongan darah D'Adamo hanya mencakup diet tipe O, bukan diet tipe O-positif.Makanan yang sebaiknya dikonsumsi untuk golongan darah O
Menurut D'Adamo, mereka yang bergolongan darah O harus fokus pada makan banyak protein, seperti yang dilakukan dalam paleo atau diet rendah karbohidrat lainnya.
Makanan Golongan Darah O yang Harus Diperhatikan
Dia merekomendasikan agar mengonsumsi:
• daging (terutama daging tanpa lemak dan makanan laut untuk menurunkan berat badan)
• ikan
• sayuran (brokoli, bayam, dan rumput laut baik untuk menurunkan berat badan)
• buah-buahan
• minyak zaitun
"Selain itu, diet golongan darah O juga harus dipasangkan dengan latihan aerobik yang kuat," kata D'Adamo.
Rencana dietnya juga merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen dalam menargetkan kondisi kesehatan yang terkait dengan golongan darah O, seperti masalah pencernaan.Makanan yang harus dihindari
Untuk diet berorientasi paleo atau rendah karbohidrat pada mereka yang bergolongan darah O, D'Adamo merekomendasikan untuk menghindari:
• gandum
• jagung
• kacang-kacangan
• kacang merah
• produk susu
• kafein dan alkohol
Satu hal yang harus diingat, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung diet golongan darah.
Banyak penelitian telah menyanggah diet ini sementara penelitian lain menemukan beberapa manfaat diet yang tidak terkait dengan golongan darah.
Satu studi tahun 2014 menyatakan bahwa diet golongan darah mungkin populer karena menekankan makan makanan utuh, menghindari makanan olahan, dan berolahraga.
Prinsip-prinsip ini terkait dengan banyak diet dan merupakan rekomendasi yang biasa diberikan oleh dokter dan ahli gizi untuk meningkatkan atau menjaga kesehatan.
(*)