Pasalnya, kasusgagal ginjal akutpada anak diduga erat berkaitan dengan konsumsi sejumlah obat sirup yang beredar.
Orang tua wajib mengindari obat sirup yang menurut Badan Pegawas Obat dan Makanan (BPOM) mengandung cemaran bahan kimia berbahaya.
Adapun sebagai upaya penanganan, orang tua harusnya lebih terbuka untuk segera membawa anak ke fasilitas kesehatan apabila mengalami beberapa gejala di atas.
"Bawa langsung ke fasilitas kesehatan terdekat, biar nanti petugas yang mendiagnosa apakah anak ini menderita gagal ginjal akut atau bukan," katanya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa hingga Selasa (1/11/2022), kasusgagal ginjal akutdi Indonesia sudah mencapai 325 orang.
Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa Provinsi DKI Jakarta menjadi lokasi perserbaran kasus paling tinggi.
Meski demikian, hingga saat ini pihaknya masih terus merinci berapa angka kasus di DKI Jakarta.
Setelah DKI Jakarta, kasus tertingigagal ginjal akutdisusul oleh Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten.
Adapun angka kematian akibat kasus ini telah mencapai 178 orang atau 54 persen.
Angka kematian tersebut telah mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya yang sempat mencapai 60 persen.
Baca Juga: Menkes Bagikan Kabar Baik Imbas Penarikan 5 Obat Sirup, Kasus Gagal Ginjal Menurun Drastis