Biasanya, penderita depresi cenderung akan menganggap dirinya lemah atau merasa ada yang salah dengan dirinya.Nah, sebagai orang terdekatnya, kamu perlu memberi pengertian kepadanya bahwa mengalami depresi bukan berarti ia adalah orang yang lemah.
Cobalah ingatkan ia akan kesuksesan dan pencapaiannya di masa lalu. Ini berguna untuk meyakinkannya bahwa ia cukup kuat dan hebat untuk bisa sembuh dari depresi yang tengah dideritanya.
4. Ajak berkonsultasi dengan tenaga profesional
Perlu kamu ketahui, penderita depresi kerap kali tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami depresi, atau jika pun menyadari, ia mungkin merasa malu atau ragu untuk mencari bantuan tenaga profesional. Ditambah lagi dengan kekhawatirannya akan stigma tentang depresi yang beredar di masyarakat.
Itulah mengapa kamu perlu mengajak orang terdekatmu untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional. Yakinkan ia bahwa depresi yang dialaminya bisadiobatidengan bantuan tenaga profesional.
Jika ia setuju, selanjutnya bantulah ia untuk mencari dan membuat janji dengan psikolog atau psikiater yang berpengalaman. Tawarkan juga bantuanmu untuk menemaninya, membuat daftar pertanyaan atau hal-hal yang ia ingin bicarakan di sesi konsultasinya yang pertama.
5. Beri dorongan untuk melanjutkan pengobatan
Walau sudah melakukan sesi konsultasi pertama, ini bukan jaminan orang terdekatmu yang mengalami depresi mau melanjutkan terapinya,lho. Oleh sebab itu, kamu perlu terus memberi dorongan kepadanya agar ia mau melakukan sesi konsultasi berikutnya, ya.
Begitu pula apabila ia ingin berhenti mengonsumsi obat-obatannya, misalnya karena efek samping yang mengganggu. Bila demikian, sarankan ia untuk mendiskusikan terlebih dahulu hal tersebut kepada psikiater yang merawatnya.
Hal ini penting untuk dilakukan, karena menghentikanobat antidepresansecara tiba-tiba tanpa pengawasan dari psikiater berisiko membahayakan kesehatannya, bahkan dapat memperburuk kondisi depresinya.
Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Orang dengan Kondisi Ini Ternyata Dilarang Makan Kacang Hijau, Hati-hati!
(*)