Follow Us

Seperti Tragedi Kanjuruhan, Ini 4 Tragedi Dunia yang Disebabkan Oleh Gas Air Mata dan Kelalaian Polisi

Dwi Purworahayu - Rabu, 05 Oktober 2022 | 06:00
Ilustrasi Gas Air Mata
Unsplash

Ilustrasi Gas Air Mata

GridHype.ID - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai pertandingan sepak bola Arema FC dan Persebaya terus menuai sorotan.

Bagaimana tidak, tragedi Kanjuruhan ini menewaskan setidaknya lebih dari seratus korban jiwa dari berbagai kalangan.

Tragedi Kanjuruhan ini pun disebut-sebut sebagai salah satu insiden terburuk sepanjang sejarah dunia sepak bola.

Usut punya usut, banyaknya korban yang berjatuhan dalam tragedi Kanjuruhan tersebut akibat gas air mata yang ditembakkan polisi.

Banyak penonton sepak bola yang panik hingga berdesakan keluar dari Stadion Kanjuruhan, namun justru berakhir tragis.

Tindakan aparat keamanan yang menembakkan gas air mata terhadap suporter pun mendapat banyak kecaman.

Sebab, mengutip Kompas.com, aturan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) melarang penggunaan gas air mata di stadion.

Dalam beberapa tragedi sepak bola di dunia, pihak keamanan tercatat dijatuhi hukuman atas tindakannya yang lalai sehingga menimbulkan korban jiwa.

1. Tragedi Lima 1964

Tragedi Lima 1964 ini terjadi ketika penonton marah atas keputusan wasit yang menganulir gol di akhir pertandingan penting kualifikasi Olimpiade antara Peru melawan Argentina.

Suporter yang marah kemudian menginvasi lapangan dan membuat polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan.

Baca Juga: UPDATE Korban Tragedi Kanjuruhan, 125 Orang Meninggal Dunia, Lebih dari 300 Orang Luka-Luka

Penggemar yang panik mencoba melarikan diri tetapi menemukan gerbang keluar ditutup. Sebanyak 328 orang dilaporkan meninggal dunia atas insiden itu.

Jorge Azambuja, komandan polisi yang memberi perintah untuk menembakkan gas air mata, dijatuhi hukuman 30 bulan penjara, dikutup dari BBC.

Hakim Castaneda juga didenda karena menyerahkan laporannya terlambat enam bulan dan tidak menghadiri otopsi korban.

2. Tragedi Hillsborough

Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) menimbulkan korban dua kali lipat lebih banyak dibanding Tragedi Hillsborough di Inggris.

Pada 15 April 1989, sebanyak 96 orang meninggal dunia akibat berdesak-desakan menonton pertandingan Liverpool kontra Nottingham Forest di Stadion Hillsborough.

Tragedi Hillborough dianggap sebagai titik balik sepak bola Inggris untuk berbenah menciptakan pertandingan yang lebih aman dan kondusif.

Penyelidikan yang dipimpin Lord Justice Taylor mengungkap bencana itu terjadi akibat "kegagalan kontrol oleh polisi".

Saat itu, polisi dinilai lalai mengatur situasi sebelum pertandingan, sehingga ribuan suporter Liverpool masuk ke tribun yang sudah melebihi kapasitas.

3. Kerusuhan di Stadion Port Said, Mesir

Kerusuhan ini terjadi setelah pertandingan antara klub Al-Ahly melawan al-Masry pada Februari 2012.

Baca Juga: PILU! Ini Kesaksian Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan, Kawan-Kawan Tewas dengan Wajah Membiru

Tim tuan rumah menang 3-1, tetapi para pendukungnya menyerang pendukung lawan hingga menyebabkan 75 orang meninggal dunia.

Banyak saksi menyatakan bahwa polisi di tempat itu tidak melakukan apa pun untuk menghentikan pertumpahan darah.

Sebanyak 11 orang dijatuhi hukuman mati dalam persidangan ulang kasus tersebut, dikutip dari CNN.

Selain itu, kepala direktorat keamanan Port Said dan kepala polisi maritim juga menerima hukuman lima tahun penjara.

4. Tragedi sepak bola di Ghana

Insiden ini terjadi di Stadion Accra, Kota Accra, Ghana pada 9 Mei 2001 ketika pertandingan antara Hearts of Oaks dan Kumasi selesai.

Kekalahan Kumasi itu membuat para pendukungnya marah, sehingga melemparkan proyektil dan merusak kursi.

Merespons tindakan itu, polisi kemudian melemparkan granat gas air mata, yang kemudian memicu kerusuhan.

Para penonton berhamburan dan berdesak-desakan hingga menimbulkan korban jiwa. Dilaporkan 126 orang tewas akibat kejadian ini.

Untuk mempertanggungjawabkan insiden itu, enam polisi senior didakwa dengan pembunuhan, dikutip dari Mail and Guardian.

Baca Juga: KANJURUHAN BERDUKA, Begini Kesaksian Arief Catur Skuad Persebaya Soal Ketegangan di Lokasi hingga Berhasil Lolos

(*)

Source : Kompas.com

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Baca Lainnya

Latest