UPDATE Korban Tragedi Kanjuruhan, 125 Orang Meninggal Dunia, Lebih dari 300 Orang Luka-Luka

Selasa, 04 Oktober 2022 | 13:15
Sumber: Dicky Bisinglasi/Associated Press

Ilustrasi. Orang-orang memeriksa kumpulan foto korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang untuk mencari kerabat yang masih menghilang, Minggu (2/10/2022).

Gridhype.id-Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo memberikan informasi terbaru mengenai jumlah korban akibat tragedi Kanjuruhan.

Dalam keterangannya, Irjen Dedi Prasetyo menyebut bahwa tragedi Kanjuruhan menyebabkan sebanyak 455 orang menjadi korban.

Adapun jumlah tersebut merupakan keseluruhan dari korban luka dan meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022).

“Jumlah korban 455 orang,” kata Dedi dilansir darikompas.com.

Secara rinci, jumlah korban luka ringan yang semula 304 bertambah 5 orang menjadi 409.

Sementara itu, korban meninggal dunia sebanyak 125 orang dan korban dengan luka berat sebanyak 21 orang.

“Korban meninggal dunia 125 orang, korban luka berat 21 orang, korban luka ringan 309 orang,” ucapnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang telah memberikan keterangan senada soal jumlah korban meninggal dunia.

Tak hanya dari Malang, korban berasal dari beberapa daerah lain dengan rincian sebagai berikut:

  • Kabupaten Malang 69 orang
  • Kota Malang 29 orang
  • Kota Batu 1 orang
  • Blitar 6 orang
  • Magetan 1 orang
  • Gresik 1 orang
  • Pasuruan 5 orang
  • Probolinggo 3 orang
  • Trenggalek 1 orang
  • Tulungagung 8 orang
  • Tidak teridentifikasi 1 orang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Drg Wiyanto Wijoyo menegaskan bahwa pihaknya sudah mengantarkan jenazah ke rumah duka masing-masing.

Baca Juga: PILU! Ini Kesaksian Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan, Kawan-Kawan Tewas dengan Wajah Membiru

"Jenazah korban sudah kami antar ke rumah duka masing-masing untuk disemayamkan," ungkapnya.

Tragedi Kanjuruhan yang terjadi saat pertandingan antara Arema dan Persebaya ini menjadi kisah pilu bagi dunia sepak bola Tanah Air.

Dugaan kesalahan prosedur penertiban massa kini menjadi pembahasan yang kian diulik dalam-dalam.

Saat ini, diketahui bahwa pihak kepolisian tengah mendalami kasus tersebut.

Berdasarkan keterangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hal tersebut berkaitan dengan penembakan gas air mata serta SOP yang ada.

"Penembakan gas air mata, tim akan mendalami terkait SOP dan tahapan-tahapan yang dilakukan oleh satgas atau tim pengamanan yang melaksanakan tugas saat pertandingan," jelasnya dilansir dariTribunnews.com.

Diketahui bahwa pembubaran massa yang ricuh di dalam stasion dilakukan dengan menembakkan gas air mata,

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya penyelamatan terhadap perangkat pertandingan yang diduga menjadi sasaran amukan supporter.

Baca Juga: KANJURUHAN BERDUKA, Begini Kesaksian Arief Catur Skuad Persebaya Soal Ketegangan di Lokasi hingga Berhasil Lolos

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com

Baca Lainnya