PILU! Ini Kesaksian Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan, Kawan-Kawan Tewas dengan Wajah Membiru

Senin, 03 Oktober 2022 | 20:15
Kompas.com

Kondisi Stadion Kanjuruhan Malang saat tragedi kelam berlangsung.

Gridhype.id-Tragedi Kanjuruhan menuai beragam kisah pilu yang mengundang air mata.

Ratusan manusia meninggal dunia lantaran tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022).

Salah seorang korban selamat tragedi Kanjuruhan menceritakan kesaksiannya di tempat yang mencekam dan penuh dengan tangisan.

Ia adalah Korwil Aremania Jalur Gazza Sukorejo Pasuruan, Amin Fals, berhasil lolos dari tembakan gas air mata di tribun.

Dirinya menceritakan bagaimana suasana Stadion Kanjuruhan yang mendadak ricuh dan diwarnai dengan rasa panik.

Saat itu, Amin Fals yang tengah berada di lokasi menyebut bahwa suasana masih kondusif saat pertandingan berakhir.

Bahkan, dirinya masih sempat turun untuk mengambil bendera yang dipasangnya.

Namun nyatanya, ia berfirasat bahwa akan terjadi sesuatu karena Arema kalah dari Persebaya dengan skor 2-3.

Siapa sangka, firasat tersebut membuat dirinya meminta rekan-rekannya untuk segera meninggalkan stadion lebih cepat demi menghindari hal yang tidak diinginkan.

"Pas kejadian saya berada di lokasi.Tepatnya saya dishuttlebanstadion untuk mengambil bendera besar yang biasa kami bawa, karena saat itu pertandingan belum selesai," kata Amin Fals dilansir darikompas.tv.

Amin Fals dan seluruh rombongannya berhasil selamat dari tragedi maut tersebut lantaran keluar stadion lebih awal.

"Untuk jumlahnya saya kurang tahu pasti, yang jelas rombongan saya selamat semua karena saat itu ketikainjury timebabak kedua tujuh menit, kurang lima menit saya minta teman teman keluar." tambahnya.

Baca Juga: 'Gak Kuat Ikut Berjubel untuk Keluar dari Stadion' Saksi Mata Ceritakan Pengakuan yang Selamat dari Tragedi Kanjuruhan

Gamblang, Amin Fals membeberkan firasat yang sudah dirasakan olehnya.

"Saya sudah membaca kalau kalah di kandang lawan PersebayaSurabaya takutnya ada apa apa." jelasnya.

Tak ada tanda-tanda akan muncul kericuhan, Amin Fals menyebut bahwa pertandingan berjalan lancar hingga akhir.

"Kalau menurut saya yang ngerti dan tahu kejadiannya, pertandingan sebenarnya aman-aman saja," lanjutnya.

"Kelihatannya teman-teman Aremania sudah terima kalah 2-3. Begitu selesai pemain Persebaya sudah masuk ke lorong dan sudah aman." jelasnya.

Selamat dari tragedi tersebut, siapa sangka Amin juga sempat merasakan efek dari tembakan gas air mata.

"Saya melihat sendiri dan saya juga kena efek gas air mata itu. Kena efeknya saja seperti itu apalagi yang kena langsung di tribun mau keluar ke lorong itu dan pintu-pintunya ditutup. Mau keluar tidak bisa," ucapnya.

Melihat teman-temannya meninggal dalam kondisi wajah membiru, Amin Fals lantas mengira bahwa gas yang ditembakkan bukan gas air mata, melainkan gas beracun.

"Menurut saya itu bukangas air mata, tapi gas beracun. Saya mau pulang semalam itu mampir ke RS Wafa Kepanjen, saya lihat teman-teman yang meninggal wajahnya banyak yang biru mengarah ke hitam," tuturnya.

Lebih lanjut, kericuhan yang terjadi di luar ternyata disebabkan oleh rasa kecewa lantaran mengetahui banyak supporter yang meninggal dunia di dalam stadion.

"Kalau yang ricuh di luar stadion itu karena anak anak tahu di dalam banyak meninggal makanya jadi ngamuk." tandasnya.

Peristiwa mengenaskan yang menewaskan ratusan jiwa manusia ini lantas menjadi perhatian dunia.

Baca Juga: Kumpulan Doa Harian, Begini Tata Cara Salat Gaib, Jadi Amalan Kirim Doa untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Bahkan, Presiden Joko Widodo memberikan instruksi tegas soal hal ini.

Jokowi meminta agar Kapolri melakukan investigasi mendalam serta mengusut tuntas kasus tersebut.

Bukan hanya itu, dilansir dariBangkapos.com,Jokowi juga meminta agar PSSI menghentikan sementara pelaksanaan Liga 1 Indonesia.

“Untuk itu saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan.” tuturnya.

Baca Juga: Bahaya Gas Air Mata dan Lika-Liku Keberadaannya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jatuhkan Banyak Korban Jiwa

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Bangkapos, Kompas.tv