Juragan 99 Akui Siap Bertanggung Jawab Penuh atas Tragedi Kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan

Senin, 03 Oktober 2022 | 17:30
SURYAMALANG.COM/Purwanto

Aremania ricuh di Stadion Kanjuruhan, buntut kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya 2-3, Sabtu (1/10/2022) malam

GridHype.ID -Indonesia baru saja berduka atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Akibat tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, ratusan nyawa pun melayang.

Kini pemerintah tengahmembentuk tim khusus untuk menangani kasus Kanjuruhan tersebut.

Di sisi lain, mengutip dari Kompas.com, Presiden Klub Arema FC, Gilang Widya Pramana atau Juragan 99 menyatakan siap bertanggung jawab penuh atas insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Sebanyak 125 orang tewas usai laga yang berlangsung Sabtu (1/10/2022) malam itu.

Gilang akan memberikan bantuan dan santunan yang bakal dituntaskan selama seminggu ke depan, meski diakuinya hal itu tidak bisa mengembalikan nyawa para korban.

"Kita bertanggung jawab secara moral ke pihak keluarga, korban. Untuk yang meninggal dunia (santunan) senilai Rp 10 juta, luka berat Rp 5 juta, luka ringan Rp 2 juta," katanya di Kantor Arema FC, Senin (3/10/2022).

Gilang pun menyampaikan permohonan maaf kepada korban dan keluarganya.

Kejadian yang menewaskan ratusan nyawa dan menjadi tragedi terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia tersebut, membuat banyak orang terpukul.

"Kita sangat syok, sedih, tidak bisa berkata-kata kenapa bisa banyak korban, kita menyesali adanya kejadian ini, kita berkabung, dalam suasana sedih, duka," kata Gilang.

Dia bersama jajaran manajemen klub dan pemain juga akan melakukan takziah ke keluarga korban yang meninggal dan dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Juragan 99 Minta Maaf atas Tragedi Kanjuruhan, Janji Bantu Biaya Pengobatan Para Korban

Menurutnya, tragedi yang terjadi di luar prediksi.

"Saya benar-benar minta maaf kepada semua korban, keluarga, masyarakat Indonesia, semua tim liga 1, PSSI, kepolisian bahkan Presiden atas kejadian menimpa Arema," katanya.

Gilang juga bercerita bagaimana saat peristiwa terjadi, para pemain juga ikut membantu mengevakuasi korban di ruang ganti.

"Kondisi pemain dan pelatih, mereka syok sedih, ruang ganti pemain digunakan ruang evakuasi jenazah, banyak pemain kita membantu korban," katanya.

Kronologi Kerusuhan Pertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan

Melansir dari Tribun-Bali.com, berikut kronologi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Kekalahan tim Arema, menyebabkan para suporternya kecewa.

Setelah laga berlangsung, pemain Arema dan Persebaya juga tidak sempat memberikan salam penghormatan.

Suporter yang merasa tak terima pada kekalahan malam itu, mencoba menerobos memasuki area Lapangan.

Dikutip dari TribunJatim.com, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyampaikan bahwa alasan para suporter Arema FC turun ke lapangan, dikarenakan ingin mencari pemain dan official Arema FC.

"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya)," ucap Irjen Pol Nico Afinta, Malang, Minggu 2 Oktober 2022.

Baca Juga: Data Terbaru Ungkap Jumlah Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Berkurang dari 174 Menjadi 125, Ini Penjelasan Kapolri

Para suporter yang rusuh dan mencoba menerobos lapangan membuat para petugas kewalahan.

Mereka tak hanya menerobos lapangan, tetapi juga melakukan perusakan fasilitas dalam lapangan hingga penyerangan pada petugas keamanan yang berjaga.

Akhirnya para petugas mencoba melakukan upaya pencegahan dan pengalihan.

Puncaknya, para petugas keamanan menembakkan gas air mata pada para suporter.

Penembakkan gas air mata saat itu menyebabkan kepulan asap.

Para suporter pun menumpuk di satu titik dan berdesakan.

Kepulan asap membuat para suporter kekurangan oksigen dan sesak napas.

Kapolda Jatim juga menyampaikan bahwa, tim gabungan yang bertugas sudah berusaha melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit.

Sementara itu dilansir dari Tribunnews.com, Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat mengatakan pertandingan awalnya berjalan lancar dan aman hingga 90 menit wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir.

Namun kata dia situasi berubah saat ada beberapa penonton dari arah tribun merangsek masuk ke dalam lapangan dengan cara melompati pagar pembatas stadion.

Mereka lalu mengerubuti para pemain Arema FC dan petugas kepolisian berusaha melakukan penghalauan.

Baca Juga: 'Gak Kuat Ikut Berjubel untuk Keluar dari Stadion' Saksi Mata Ceritakan Pengakuan yang Selamat dari Tragedi Kanjuruhan

Jumlah penonton yang masuk ke lapangan kemudian semakin banyak dan mencapai ribuan.

"Aparat sempat mencegah, karena mereka mengerubuti pemain Arema FC lalu dihalangi petugas," kata Kapolres Malang Ferli Hidayat, Minggu 2 Oktober 2022.

Tidak hanya itu, lanjut Kapolres, suasana semakin tidak kondusif.

Ribuan penonton yang berada di tribun kemudian berusaha merangsek keluar stadion berebutan di beberapa pintu keluar.

"Kemudian ada yang mau keluar stadion berebutan keluar stadion berdesak-desakan dan terinjak-injak," kata Kapolres.

Kapolres menjelaskan dari keterangan panitia pelaksana pertandingan saat pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan ada 42 ribu penonton yang hadir.

"Ada kurang lebih 42 ribu penonton yang hadir," ujar Kapolres.

Baca Juga: Kumpulan Doa Harian, Begini Tata Cara Salat Gaib, Jadi Amalan Kirim Doa untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Kompas.com, Tribun-Bali.com

Baca Lainnya