GridHype.ID - Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang menyisakan duka yang mendalam.
Informasi mengenai jumlah korban jiwa terus menjadi pertanyaan publik.
Setelah mencapai angka 174 korban, update terbaru justru mengabarkan jika jumlah korban malah berkurang.
Pertanyaan pun muncul bagaimana perubahan jumlah korban di tragedi ke Stadion Kanjuruhan bisa berkurang?
Tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan kini tengah jadi perhatian.
Tidak hanya di Indonesia, namun juga dunia internasional.
Bagaimana tidak, tercatat ada 100 lebih korban meninggal dunia dalam insiden itu.
Saking banyaknya nyawa melayang usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya di Stadion kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022), angkanya sempat berubah-ubah.
Bahkan, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak sempat menyatakan korban jiwa berjumah 174 orang.
Baca Juga: Harga Pertamax yang Turun Per 1 Oktober Membuat Publik Bingung, Ternyata Inilah Alasan Pertamina
Kemudian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, memastikan data terkini setelah dicek ekmbali jumlah korban jiwa mencapai 125 orang.
Listyo mengklaim datanya sudah merupakan hasil rekap Dinas Kesehatan di daerah Malang Raya.
Pernyataan Wagub Emil
Emil menatakan, data korban jiwa 174 orang dihimpun oleh BPBD Jawa Timur hingga siang hari pukul 10.30 WIB.
"Kami mendapatkan data dari Data BPPD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jatim bahwa per pukul 09.30 tadi masih 158 orang yang dinyatakan sebagai korban meninggal dunia."
"Namun pada pukul 10.30 jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 174 orang," kata Emil, Minggu (2/10/2022).
Merujuk data BPBD Jatim, setidaknya telah terdata sebanyak 298 orang menjadi korban tragedi Kanjuruhan. Sejumlah 11 orang dilaporkan luka berat. Dan ada sebanyak 174 orang korban meninggal dunia.
"Menurut data yang terhimpun BPBD Provinsi Jawa Timur per pukul 10.30, tadi 174 korban meninggal dunia," ulang Emil Dardak.
Dikatakan mantan Bupati Trenggalek tersebut, korban meninggal dunia itu berada di delapan rumah sakit yang berbeda-beda di Malang.
Pihak pemerintah provinsi maupun kabupaten terus melakukan sinergi dan update data untuk memastikan tidak ada data ganda ataupun misalnya ada korban yang belum terdata.
"Pemprov berencana memberikan santunan bagi korban meninggal dan lukan berat, ini nanti juga ditambah dengan santunan yang diberikan pemerintah kabupaten. Yang paling penting pengobatan tidak boleh ada kendala biaya," tegas Emil Dardak.
Beberapa rumah sakit yang menjadi rujukan para korban insiden Kanjuruhan yaitu Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Rumah Sakit Wava Husada, RSUD Kanjuruhan, Rumah Sakit Hasta, Rumas Sakit Gondanglegi, Rumah Sakit Teja Husada, Rumah Sakit Mitra Delima.
Menurutnya untuk memantapkan penanganan para korban, ditegaskan Emil Dardak bahwa seluruh dinas sektor terkait ikut turun ke lapangan. Seperti Dinas Kesehatan Jatim juga sudah menerjunkan tim untuk membantu penanganan. Begitu juga dari BPBD Provinsi, Kabupaten dan Kota Malang.
OPD provinsi Jawa Timur yang memiliki keterkaitan dengan penanganan kejadian ini pun turut turun membantu tim di lapangan untuk terus berkoordinasi untuk menindaklanjuti.
Lebih lanjut, Emil Dardak menegaskan bagi para keluarga korban yang membutuhkan informasi bisa menghubungi Call Center BPBD Pemkot Malang di 112, layanan ini terhubung 24 jam atau 082140402323.
"Kami menerima laporan ada pihak keluarga yang langsung datang ke RSSA karena khawatir anggota keluarganya dilarikan ke RS karena tidak bisa dihubungi," tambah Emil.
Update Kapolri
Sementara malam harinya, Jenderal Listyo mengumumkan pembaruan data korban jiwa Tragedi Kanjuruhan.
"Hasil verifikasi terakhir dari seluruh dinkes di Malang Raya, kami konfirmasi sampai saat ini yang meninggal dari awal diinformasikan sebanyak 129 orang, data terakhir jumlahnya 125. Karena ada yang tercatat ganda," ujar Sigit saat jumpa pers di Stadion Kanjuruhan baru saja, Minggu (2/10/2022) malam.
Menurut Listyo, tim terus bekerja untuk melakukan pemutakhiran data kepada masyarakat, khususnya keluarga yang sedang mencari anggota keluarganya yang tewas akibat tragedi memilukan tersebut.
"Untuk tahap awal tim DVI sudah bekerja untuk menetapkan identitas para korban yang meninggal dunia," papar Sigit.
Terakhir, Sigit menyatakan jika pihaknya akan melakukan investigasi secara mendalam untuk mengungkap penyebab banyaknya kasus kematian usai laga Arema FC melawan Persebaya pada Sabtu lalu.
"Kami akan melaksanakan pengusutan terkait proses penyelenggaraan pertandingan. Termasuk investigasi untuk mengungkap penyebab banyaknya jatuhnya korban," tutupnya.
(*)