GridHype.ID - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai pertandingan sepak bola Arema FC dan Persebaya terus menuai sorotan.
Bagaimana tidak, tragedi Kanjuruhan ini menewaskan setidaknya lebih dari seratus korban jiwa dari berbagai kalangan.
Tragedi Kanjuruhan ini pun disebut-sebut sebagai salah satu insiden terburuk sepanjang sejarah dunia sepak bola.
Usut punya usut, banyaknya korban yang berjatuhan dalam tragedi Kanjuruhan tersebut akibat gas air mata yang ditembakkan polisi.
Banyak penonton sepak bola yang panik hingga berdesakan keluar dari Stadion Kanjuruhan, namun justru berakhir tragis.
Tindakan aparat keamanan yang menembakkan gas air mata terhadap suporter pun mendapat banyak kecaman.
Sebab, mengutip Kompas.com, aturan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) melarang penggunaan gas air mata di stadion.
Dalam beberapa tragedi sepak bola di dunia, pihak keamanan tercatat dijatuhi hukuman atas tindakannya yang lalai sehingga menimbulkan korban jiwa.
1. Tragedi Lima 1964
Tragedi Lima 1964 ini terjadi ketika penonton marah atas keputusan wasit yang menganulir gol di akhir pertandingan penting kualifikasi Olimpiade antara Peru melawan Argentina.
Suporter yang marah kemudian menginvasi lapangan dan membuat polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan.
Baca Juga: UPDATE Korban Tragedi Kanjuruhan, 125 Orang Meninggal Dunia, Lebih dari 300 Orang Luka-Luka