Nah, perlu Anda ketahui kalau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah memperingatkan bahwamembersihkan daging kurban dengan air mengalir tidak menghilangkan patogen bawaan makanan.
Faktanya, mencuci daging menggunakan air mengalir justru dapat menimbulkan risiko keamanan dan kesehatan makanan tambahan dengan menyebarkan bakteri ke permukaan lain dan makanan yang akan dimakan mentah, seperti buah atau salad.
Tak hanya itu, menggosok permukaan memasak atau wastafel dengan air sabun juga tidak serta merta menghilangkan patogen ini.
Hal tersebut bahkan dapat meningkatkan risiko keracunan makanan atau terjadinya pembusukan makanan.
Namun, satu penelitian menemukan bahwa daging sapi yang direbus pada suhu 140 °F (60°C) selama 4 menit, atau menyemprotkannya dengan air 180 °F (82 °C) diikuti dengan semprotan asam laktat, mengurangi pertumbuhan bakteri pada permukaan daging.
Studi tambahan menunjukkan bahwa mencuci permukaan daging dengan larutan asam mampu mengurangi jumlah bakteri pada daging mentah, dibandingkan dengan mencuci dengan air biasa.
Karena itu, sebaiknya hindari membersihkan daging kurban di bawah air mengalir. Lantas, kalau bukan pakai air mengalir, daging dibersihkan dengan apa?
Cuka putih
Bahan memasak dan pembersih yang umum ini merupakan salah satu asam paling umum untuk mencuci daging.
Dengan kandungan asam asetat, cuka putih telah terbukti mengurangi volume dan pertumbuhan bakteri pada permukaan daging sapi, ayam, dan bebek.
Jus lemon atau jeruk nipis