Komponen bioaktif pertama yang ditemukan terkandung dalam tempe adalah Isoflavon yang terdapat dalam kedelai.
“Isoflavon merupakan komponen aktif pada kedelai dan mempunyai sifat antioksidan yang dapat menangkap radikal bebas,” kata Sri dikutip dari Buku Saku Bahan Pangan Potensial untuk Antivirus dan Imun Booster oleh Kementerian Pertanian 2020.
Manfaat tempe terbentuk melalui proses yang panjang.
Sri menjelaskan, proses fermentasi kedelai menjadi tempe dapat membantu mengaktifkan komponen isoflavon dari bentuk glikon ke bentuk aglikon.
Dengan aktifnya bentuk aglikon ini membuat bioaktif isoflavon lebih mudah diserap oleh tubuh.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para penelitian, didapatkan bahwa kapasitas antioksidan pada tempe berkisar antara 186-191 mg AEAC/kg tempe.
2. Antikanker pada tempe
Kandungan tempe yang memiliki bioaktif isoflavon ternyata tidak hanya bermanfaat sebagai antioksidan saja, melainkan juga mempunyai fungsi fisiologi yakni sebagai antikanker.
Antikanker juga sering disebut sebagai obat sitostatika, yang umumnya digunakan untuk membunuh atau menghambat mekanisme proliferasi sel kanker.
Kandungan tempe seperti antioksidan isoflavon, saponin, fitosterol dan asam fitat, memiliki fungsi sebagai antikanker.
Sehingga tidak heran, jika manfaat tempe untuk kesehatan dalam mencegah kanker sangatlah baik.