Gejala yang akan muncul pada pengidap diabetes biasanya adalah rasa haus dan lapar, sering buang air kecil, atau penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Penderita diabetes juga tidak jarang mengalami penurunan massa otot, muncul luka yang sulit sembuh, pandangan kabur, serta mengalami infeksi.
Menjalani ibadah puasa ternyata bisa membantu pengidap diabetes agar kadar gula di dalam tubuhnya tetap terjaga.
Ketika tidak berpuasa, makanan ditampung dan dicerna dalam lambung selama 4 jam.
Kemudian makanan tersebut akan diserap oleh usus selama 4 jam.
Alhasil, sekitar 8 jam lambung, usus, dan pankreas tidak berhenti bekerja.
Apabila seseorang makan sehari tiga kali, maka dapat dikatakan bahwa organ-organ tersebut hampir tidak ada waktu untuk beristirahat.
Berbeda dengan ketika menjalani ibadah puasa, organ-organ tersebut memiliki waktu sekitar 4 jam untuk merenovasi, memperbaiki, dan meregenerasi sel-sel yang rusak.
Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting pada makan sahur dan berbuka.
Baca Juga: Punya Segudang Nutrisi, Inilah Jenis Susu yang Bisa Disantap Penderita Diebetes sebagai Menu Sahur
Kondisi tersebut nantinya akan membentuk tunas tunas protein, lemak, kolesterol dan lain-lain untuk membangun sel baru.
Proses tersebut yang dinamakan dengan regenarasi.