Susu cokelat dan hasil kesehatan
Sebuah studi 2018 dari British Medical Journal (BMJ) tidak menemukan bukti efek perlindungan antara asupan kalsium yang berasal dari susu dan risiko patah tulang.
Sementara, analisis tahun 2019 dari delapan penelitian sebelumnya yang diterbitkan dalam jurnal Advances in Nutrition menyimpulkan bahwa konsumsi produk susu tidak terkait dengan risiko semua penyebab kematian.
Dan analisis tahun 2021 dalam Nutrisi & Metabolisme yang meninjau 41 studi menemukan bahwa konsumsi susu terkait dengan manfaat dan risiko kesehatan. Data ini lebih condong ke arah positif daripada negatif.
Tapi ada satu hal penting yang perlu diingat, hasil penelitian sebagian besar mencerminkan efek dari konsumsi susu rutin.
Dengan kata lain, meminum segelas susu sekali seminggu tidak akan memiliki efek yang sama pada kesehatan tulang dan kematian seperti meminum satu hingga tiga gelas susu sehari.
Susu cokelat dan pemulihan tubuh
Banyak orang menganggap susu cokelat sebagai suguhan manis, tetapi susu cokelat juga telah lama disebut-sebut sebagai minuman pemulihan ketika seseorang selesai melakukan olahraga.
Hal ini pernah dibuktikan dalam studi International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism.
Para peneliti lewat studi ini selama 3 hari berbeda-beda meminta 9 pesepeda pria yang terlatih untuk melakukan beberapa aktivitas.
Seperti, latihan interval, beristirahat selama 4 jam, dan kemudian melanjutkan bersepeda hingga kelelahan.