Santan kelapa mengandung asam lemak dan triliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.
Namun, jika dipanaskan atau dihangatan, berulang kali, lemak pada santan tersebut sayangnya bisa berubah menjadi lemak jenuh.
Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) di dalam tubuh, sehingga meningkatka pula risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah hingga penyakit jantung"
“Jika masakan yang mengandung santan ini dipanaskan berkali-kali, akan menimbulkan lapisan minyak. Inilah yang menyebabkan masakan tersebut menjadi berbahaya,” jelas Rista saat diwawancara Kompas.com, Selasa (19/5/2020).
Santan tak boleh juga dimasak terlalu lama Selain itu, dia menganjurkan, memasak makanan yang mengandung santan sebaiknya jangan terlalu lama.
Sama halnya dengan memasak berulang kali, memasak santan terlalu lama bisa juga menjadikan santan tersebut menjadi sumber lemak jenuh.
“Santan sebaiknya dimasukkan terakhir (ke panci atau wajan) atau yang terpenting jangan dibiarkan terlalu lama di panas,” jelas dia.
Rista memaklumi banyak orang pernah memanaskan rendang, terutama saat Lebaran tiba.
Baca Juga: Biasa Jadi Hidangan Wajib Lebaran, Begini Tips Bikin Rendang Empuk tapi Tidak Hancur
Hal itu dilakukan untuk mencegah tindakan mubazir karena membuang makanan.'
Dia berpendapat, dalam sebulan, boleh saja memakan rendang yang dipanaskan maksimal sebanyak 3 kali.
Namun, konsumsi makanan tersebut sebaiknya tetap dibarengi dengan makanan kaya nutrisi seperti buah dan sayur.