Follow Us

Alami Lonjakan Kasus Positif Covid-19 Hingga 314 Ribu per Hari, Ratusan WN India Malah 'Kabur' ke Indonesia, Ahli Epidemiolog Minta Negara Antisipasi Skenario Terburuk

Dwi Purworahayu - Sabtu, 24 April 2021 | 13:15
Suasana di bandara Soekarno Hatta. Satgas Penanganan Covid-19 memberi perhatian serius terhadap kedatangan WNA yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kompas Megapolitan

Suasana di bandara Soekarno Hatta. Satgas Penanganan Covid-19 memberi perhatian serius terhadap kedatangan WNA yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kini mereka sedang menjalani karantina selama 14 hari di sebuah hotel kawasan Jakarta.

Baca Juga: Yuk Disimak, Ini Dia Jenis-Jenis Vaksin Covid-19 yang Ada di Dunia yang Wajib Kamu Ketahui, Mulai dari Metode hingga Negara Produksinya

Benget menyebut 135 warga negara India itu juga sudah menjalani tes PCR kemarin.

"Mereka membawa hasil PCR valid dari India, sekarang mereka dikarantina 5 x 24 jam di beberapa hotel di Jakarta dan dilakukan swab PCR dua kali," ujar Benget, Kamis (22/4/2021).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardi, meminta dengan segera Ditjen Imigrasi dan Kementerian Luar Negeri mendalami apakah benar 135 warga negara India tersebut memiliki KITAS dan izin tinggal di Indonesia.

Baca Juga: Waspada! Orang Bisa Terpapar Virus Corona Meski Sudah Terima Suntikan Penangkal Covid-19, Siti Fadilah Sebut Pandemi Tak Bisa Dihentikan dengan Vaksin, Begini Penjelasannya

"Dirjen Imigrasi dan Kemlu, tolong jangan sampai kita membiarkan kedatangan WNA. Satu sisi mudik tidak boleh, tapi ada WNA yang difasilitasi," kata Doni.

Di sisi lain, Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mengatakan Indonesia perlu menyiapkan mitigasi sebagai antisipasi lonjakan kasus positif covid-19 yang drastis seperti di India, selain penguatan fundamental yakni protokol kesehatan 3M dan 3T.

"Harus ada pernyiapan skenario terburuk. Ini adalah mitigasi yang harus disiapkan, karena korban akan luar biasa dan terjadi dalam waktu yang singkat," ujarnya.

Ia mengatakan, Indonesia saat ini memerlukan kesiapan dan kesigapan fasilitas maupun alat-alat kesehatan sebagai penunjang penanganan Covid-19.

Baca Juga: Gegara Lonjakan Kasus, Perebutan Vaksin Covid-19 Makin Ketat, Menkes: Vaksin Ini Rebutan di Seluruh Dunia

"Karena keterbatasan alat kesehatan itu akan memperburuk situasi, ada kepanikan, meningkatkan kematian karena tidak sempat tertolong. Jadi harus diantisipasi dari awal," kata Dicky.

Source : reuters.com, Tribunjogja.com

Editor : Nailul Iffah

Baca Lainnya

Latest