Kini mereka sedang menjalani karantina selama 14 hari di sebuah hotel kawasan Jakarta.
Benget menyebut 135 warga negara India itu juga sudah menjalani tes PCR kemarin.
"Mereka membawa hasil PCR valid dari India, sekarang mereka dikarantina 5 x 24 jam di beberapa hotel di Jakarta dan dilakukan swab PCR dua kali," ujar Benget, Kamis (22/4/2021).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardi, meminta dengan segera Ditjen Imigrasi dan Kementerian Luar Negeri mendalami apakah benar 135 warga negara India tersebut memiliki KITAS dan izin tinggal di Indonesia.
"Dirjen Imigrasi dan Kemlu, tolong jangan sampai kita membiarkan kedatangan WNA. Satu sisi mudik tidak boleh, tapi ada WNA yang difasilitasi," kata Doni.
Di sisi lain, Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mengatakan Indonesia perlu menyiapkan mitigasi sebagai antisipasi lonjakan kasus positif covid-19 yang drastis seperti di India, selain penguatan fundamental yakni protokol kesehatan 3M dan 3T.
"Harus ada pernyiapan skenario terburuk. Ini adalah mitigasi yang harus disiapkan, karena korban akan luar biasa dan terjadi dalam waktu yang singkat," ujarnya.
Ia mengatakan, Indonesia saat ini memerlukan kesiapan dan kesigapan fasilitas maupun alat-alat kesehatan sebagai penunjang penanganan Covid-19.
"Karena keterbatasan alat kesehatan itu akan memperburuk situasi, ada kepanikan, meningkatkan kematian karena tidak sempat tertolong. Jadi harus diantisipasi dari awal," kata Dicky.