WHO menyebutkan, dunia membutuhkan lebih banyak stok vaksin, terutama karena peredaran virus yang terus menerus memunculkan varian baru berbahaya.
"Kami sangat senang dengan vaksin yang ada saat ini," kata Swaminathan, dokter anak India yang terkenal karena penelitiannya tentang tuberkulosis dan HIV.
"Tapi kita bisa meningkatkan (kemampuan vaksin) lebih jauh. Saya pikir, saat memasuki tahun 2022, kita akan melihat munculnya vaksin Covid-19 yang lebih baik," lanjut dia.
Vaksin eksperimental saat ini menggunakan teknologi dan metode alternatif.
Lebih dari 80 kandidat vaksin sedang dipelajari pada manusia, meskipun beberapa masih dalam tahap awal pengujian dan mungkin tidak berhasil.
Perusahaan vaksin Covid-19 yang sudah digunakan juga telah mulai menguji versi terbaru yang dirancang untuk melawan varian baru virus corona yang muncul beberapa bulan terakhir.
"Kami sekarang sedang berdiskusi dengan beberapa perusahaan yang sedang mengembangkan vaksin untuk melihat apakah kami dapat meluncurkan sesuatu seperti ini pada platform uji coba global," kata Swaminathan.
Dia optimistis penelitian dapat dimulai pada paruh pertama tahun 2021.
Menguji vaksin dengan relawan dari berbagai etnis, kelompok usia, dan orang dengan kondisi medis yang berbeda membuat hasil lebih dapat digeneralisasikan.