GridHype.ID - Program vaksinasi nasional Covid-19 ini tengah dilakukan oleh pemerintah.
Meski sudah divaksin, tak jarang kita mendapati kasus positif Covid-19.
Hal ini tentu menimbulkan rasa penasaran dari banyak pihak.
Dilansir dari Kontan.co.id melalui informasi yang dirilis satgas Penanganan Covid-19, vaksin corona membutuhkan dua kali dosis penyuntikan.
Selain itu, butuh waktu satu bulan untuk menciptakan kekebalan yang efektif bagi tubuh.
Suntikan pertama ditujukan memicu respons kekebalan awal, sedangkan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang terbentuk
"Saat seseorang dinyatakan positif setelah vaksinasi, itu artinya saat divaksinasi seseorang tersebut sudah terpapar/terinfeksi Covid-19 dan sedang dalam masa inkubasi," demikian penjelasan Satgas Penanganan Covid-19.
Sementara itu, melansir Kompas.com, Ketua Pokja Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengungkap penyebab mengapa seseorang bisa tetap terjangkit Covid-19 meski sudah disuntik vaksin.
Menurut dia, kondisi tersebut bisa terjadi karena orang itu sudah terjangkit Covid-19 sebelum tiba masa pemberian vaksin.
"Sudah divaksin, sudah ada kekebalan, tapi dengan kekebalan yang sedemikian rupa akan tetapi kalau terpapar durasinya cukup lama, frekuensinya cukup sering," kata Erlina dalam konferensi persnya, Sabtu (23/1/2021).
"Sehingga viral load atau jumlah virusnya ini banyak maka kekebalannya yang sudah terbentuk itu tidak terlalu mampu (menangkal Covid-19)," ucap dia.
Erlina mengatakan, memang peluang seseorang terjangkit Covid-19 usai divaksin tetap ada.
Namun peluang itu sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi.
Oleh karena itu, Erlina menyarankan agar orang yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 untuk terus menerapkan protokol kesehatan.
"Tapi karena ada unsur kekebalan dan ada perlawanan dalam tubuh juga disitu biasanya kalaupun sakit ringan-ringan saja," ujar Erlina.
Saat ini, proses vaksinasi sudah mulai dilakukan di seluruh penjuru Tanah Air.
Sementara itu pihak Kementerian Kesehatan bantah terkait informasi yang menyebut bahwa seseorang justru rentan tertular Covid-19.
Dilansir dari Kompas.com, meski sudah divaksin setelah disuntik vaksin karena antibodinya belum terbentuk.
"Itu tidak benar," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/3/2021).
Nadia mengatakan, vaksin Covid-19 yang saat ini digunakan sudah dipastikan keamanannya dan dapat membangun sistem kekebalan tubuh sehingga menimbulkan antibodi.
"Jadi dipastikan tidak menjadi sakit," ujar dia.
Namun, Nadia mengatakan, meski seseorang sudah disuntik vaksin Covid-19, masih bisa tertular virus corona.
Ia juga mengatakan, ada kemungkinan seseorang sudah tertular virus corona saat menjalani penyuntikan vaksin Covid-19.
"Selalu kita ingatkan vaksin tidak mencegah kita tertular, tetapi vaksin mencegah kita jatuh sakit," ucap dia.
Nadia juga membantah informasi yang menyebutkan bahwa antibodi akan terbentuk sempurna dalam kurun waktu dua minggu setelah disuntik vaksin dosis kedua.
Nadia menekankan, antibodi akan terbentuk sempurna setelah 28 hari atau empat minggu penyuntikan vaksin dosis kedua.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 tidak lengah dalam penerapan protokol kesehatan.
"Jadi semasa pandemi sebelum dan sesudah di vaksin harus tetap patuh prokes," ucap dia.
(*)