GridHype.ID - Baru-baru ini vaksin buatan Inggris, AstraZeneca datang ke Indonesia.
Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca telah tiba di Indonesia.
Vaksin Covid-19 AstraZeneca ini diharapkan dapat mempercepat proses vaksinasi nasional.
Tapi baru-baru ini, negara-negara di Eropa dibuat cemas dengan vaksin AstraZeneca.
Dilansir dari GridHealth.ID, vaksin ini ditunda produksinya akibat laporan kematian dan kekhawatiran kejadian pembekuan darah yang dialami pasien setelah disuntik.
Citra perusahaan farmasi telah terpukul dengan beberapa negara menangguhkan peluncuran vaksinnya karena kekhawatiran pembekuan darah.
Kendati demikian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak ada alasan untuk berhenti menggunakannya dalam memerangi pandemi.
Salah satu negara yang melakukan penangguhan sementara vaksin AstraZeneca adalah Irlandia.
Dilansir dari KompasTV, Pejabat kesehatan Irlandia merekomendasikan penangguhan sementara vaksin AstraZeneca, setelah adanya laporan pembekuan darah yang serius setelah penyuntikan di Norwegia pada Minggu (14/3/2021).
Dr. Ronan Glynn, wakil kepala petugas medis Irlandia, mengatakan rekomendasi tersebut dibuat setelah badan obat-obatan Norwegia melaporkan empat kasus pembekuan darah pada orang dewasa setelah menerima vaksin AstraZeneca.
Dia mengatakan, sementara tidak ada hubungan konklusif antara vaksin dan kasus pembekuan darah.
Namun pejabat kesehatan Irlandia merekomendasikan penangguhan peluncuran vaksin hanya sebagai tindakan pencegahan.
Selain Irlandia, pemerintah Denmark, Norwegia, dan Islandia telah mengambil langkah pencegahan serupa.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COvid-19, Wiku Adisasmito ikut angkat bicara terkait vaksin AstraZeneca ini.
Dilansir dari Kompas.com, Wiku ADisasmito menyebut hingga saat ini vaksin Covid-19 buatan Inggris, AstraZeneca, belum disuntikkan ke masyarakat Indonesia.
Hal ini Wiku sampaikan merespons kabar delapan negara Eropa yang menghentikan sementara penyuntikan vaksin AstraZeneca menyusul adanya laporan pembekuan darah pasien usai vaksinasi.
"Sampai saat ini vaksin AstraZeneca belum disuntikkan untuk target vaksinasi nasional, mengikuti proses alokasi yang akan ditentukan oleh Kementerian Kesehatan dan sertifikat halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia)," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (12/3/2021).
Wiku Adisasmito mengatakan, pada prinsipnya vaksin AstraZeneca yang sudah ada di Indonesia aman untuk digunakan.
Sesuai dengan pernyataan dari Europan Medicine Agency (EMA), saat ini tidak ada indikasi bahwa vaksinasi AstraZeneca menyebabkan pembekuan darah.
"Hal ini juga tidak terdaftar sebagai efek samping dari vaksin AstraZeneca," ujar Wiku.
Faktanya, lanjut Wiku, lebih dari 10 juta vaksin AstraZeneca yang telah digunakan tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko emboli paru ataupun trombosis vena dalam golongan usia, jenis kelamin, dan golongan lainnya di berbagai negara.
"Hal ini menunjukkan bahwa jumlah kejadian sejenis ini secara signifikan lebih rendah pada penerima suntikan vaksin dibandingkan dengan angka kejadian pada masyarakat umum," ujarnya.
Kendati demikian, Wiku menyebut, pemerintah terus memantau kemungkinan munculnya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang ditimbulkan dari vaksin AstraZeneca, baik melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun Komnas KIPI.
(*)