GridHype.ID - Wabah virus corona masih menjadi momok hingga saat ini.
Pemerintah Indonesia sendiri sudah membuat jadwal vaksinasi nasional.
Dilansir dari Kontan, Satgas Covid-19 telah memperbarui data perkembangan vaksinasi Covid-19 di Indonesia per Minggu (28/2/2021).
Mengutip laman resmi Satgas Covid-19, angka vaksinasi Covid-19 ke-1 di Indonesia bertambah 75.559.
Dengan penambahan itu, total jumlah vaksinasi Covid-19 ke-1 mencapai 1.691.724.
Pada vaksinasi tahap pertama, sasaran vaksinasi tertuju kepada para pekerja di bidang kesehatan (Tenaga Kesehatan).
Pemerintah memasang total sasaran Tenaga Kesehatan yang akan mendapat vaksinasi Covid-19 sebanyak 1.468.764.
Sejak Rabu, 17 Februari 2021 vaksinasi Covid-19 memulai vaksinasi tahap ke-2 yang membidik kepada para petugas layanan publik, termasuk pelayan toko dan pedagang di pasar.
Indonesia sendiri mempercayakan vaksin buatan China yaitu Sinovac.
Tapi baru-baru ini diketahui, Pemerintah China telah memberi izin edar vaksin Cansino.
Dilansir dari Wartakotalive.com, Izin tersebut diberikan National Medical Products Administration (NMPA, Badan Produk Medis Nasional) China --semacam Badan POM di Indonesia-- pada Kamis, 25 Februari 2021.
Di samping itu, China juga mengizinkan beredarnya satu vaksin lagi yang diproduksi Sinopharm --perusahaan farmasi China.
Dengan demikian, di China saat ini ada empat jenis Vaksin Covid-19 yang diproduksi di dalam negeri, yaitu Sinovac yang memproduksi CoronaVac dan vaksin produksi Sinopharm yang sudah beredar lebih dulu.
Lalu apa itu Vaksin CanSino?
CanSino adalah perusahaan farmasi China yang telah memproduksi sejumlah vaksin, termasuk di antaranya Vaksin Corona dengan merek dagang Convidecia atau nama kode Ad5-nCoV.
Berdasarkan informasi dari laman resmi perusahaan ini, data analisis sementara uji klinis fase III Convidecia atau Vaksin CanSino menunjukkan bahwa efikasi keseluruhan sebesar 65,28% untuk mencegah semua gejala penyakit COVID-19 28 hari setelah vaksinasi dosis tunggal.
Selain itu, efikasi mencapai 68,83% untuk mencegah semua gejala COVID-19 penyakit 14 hari setelah vaksinasi dosis tunggal.
Ad5-nCoV memiliki khasiat 90,07% untuk mencegah penyakit parah 28 hari setelah vaksinasi dosis tunggal, dan 95,47% untuk mencegah penyakit parah 14 hari setelah vaksinasi dosis tunggal.
Data ini mendukung fakta bahwa khasiat Convidecia telah memenuhi standar teknis relevan yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan standar serta persyaratan relevan yang ditetapkan otoritas China.
Pada Juni 2020, vaksin tersebut telah menerima Persetujuan Obat-obatan yang Diperlukan Khusus Militer di Tiongkok yang dikeluarkan oleh Biro Kesehatan dari Departemen Dukungan Logistik dari Komisi Militer Pusat.
Convidecia saat ini adalah satu-satunya kandidat vaksin COVID-19 yang menerapkan rezim dosis tunggal di antara pelopor lainnya di China.
Ini adalah kandidat ideal yang mampu memberikan perlindungan kekebalan secara tepat waktu.
Karena dibuat di atas platform teknologi vaksin vektor virus berbasis adenovirus yang telah berhasil mengembangkan vaksin Ebola, Convidecia ™ dapat disimpan dan diangkut dengan stabil antara 2 ° C dan 8 ° C, membuatnya lebih mudah diakses terutama di daerah dengan kesehatan masyarakat yang kurang terlayani.
Dalam catatan Wartakotalive.com, Vaksin CanSino adalah satu-satunya Vaksin Corona yang beredar dengan dosis tunggal atau sekali suntik.
Sementara itu, vaksin Sinovac produksi China yang kini telah digunakan di Indonesia memiliki dosis dua kali suntik.
Kesuksesaan Vaksin Sinovac berdasarkan hasil kajian BPOM adalah 65.3 persen.
(*)