GridHype.ID - Wabah virus corona hingga saat ini masih terus menyebar, menginfeksi siapa saja dan dimana saja.
Setiap harinya, angka kasus virus corona terus meningkat.
Termasuk di Indonesia, pasien positif virus corona pun bertambah setipa harinya.
Bahkan, masih banyak diantaranya pasien positif virus corona yang bandel dan tak jujur sehingga berpotensi menulari orang lain.
Hal ini terjadi di PT HM Sampoerna Tbk.
Sebanyak dua karyawan PT HM Sampoerna Tbk di Surabaya meninggal setelah positif terinfeksi virus covid-19 atau corona.
Setelah itu, Ketua Tim Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengaku telah berkoordinasi dengan pimpinan PT HM Sampoerna, segera melakukan rapid test.
Dari hasil rapid test tersebu, Joni menjelaskan, ratusan pegawai reaktif. Sementara itu, untuk hasil tes swab masih menunggu hasil uji laboratorium.
"Ada 165 yang sudah di-swab dan hasilnya belum keluar sampai hari ini. Sekitar 1 sampai 2 hari lagi keluar rencananya," ujar Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (29/4/2020).
Komentara Wali Kota Surabaya
Kasus corona yang melanda pabrik tersebut, tak luput dari perhatian Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma.
Dirinya menyebut, kasus Covid-19 di pabrik rokok itu bermula dari pasien PDP yang tidak jujur.
Dua karyawan yang meninggal dan berstatus positif corona itu semestinya telah menjalani karantina.
Baca Juga: Akibat Tak Jujur Saat Bekerja, Dua Pegawai Pabrik Sampoerna Meninggal Karena Virus Corona
Namun ternyata, dua pasien tersebut tetap bekerja.
"Sebetulnya dia (pasien) saat itu (status) sudah PDP. Tapi, dia kerja, jadinya nulari (menularkan). Tapi, mudah-mudahan enggaklah," kata Risma, saat ditemui di SDN Ketabang 1, Surabaya, Kamis (30/4/2020).
"Jadi, yang di awal itu, waktu itu kan puskesmas nangani sendiri, jadi pengawasannya kurang. Sehingga, dia tetap kerja, sebetulnya dia (pasien Civid-19 meninggal) sudah PDP saat itu," ujar dia. 9 karyawan jadi PDP, ratusan reaktif Covid-19.
9 karyawan jadi PDP, ratusan reaktif Covid-19
Hingga saat ini, Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 terus melacak riwayat transmisi atau penularan dua karyawan pabrik rokok Sampoerna yang meninggal tersebut.
Sementara itu, menindaklanjuti temuan itu, petugas sudah menetapkan sembilan orang karyawan di kompleks pabrik itu sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).
Baca Juga: Mulai Ada Titik Terang, Perusahaan Ini Akan Lakukan Uji Coba Vaksin Virus Corona pada 200 Orang
Lalu, petugas medis juga mengambil sampel swab terhadap 163 orang karyawan lainnya.
Mereka diperiksa menggunakan metode tes polymerase chain reaction (PCR) di laboratorium, sambil menunggu hasil swab yang diperkirakan keluar dalam satu atau dua hari ke depan.
Selain itu, 323 karyawan di pabrik rokok itu telah menjalani rapid test. Hasilnya, 100 orang di antaranya reaktif.
Baca Juga: Kabar Buruk! Presiden Jokowi Umumkan Indonesia Alami Defisit Pangan di Tengah Pandemi
Data wabah corona di pabrik Sampoerna
Berdasar hasil penelusuran sementara yang dilakukan Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim terhadap karyawan PT HM Sampoerna Tbk, diperoleh data sebagai berikut:
- 2 orang meninggal positif Covid-19- 9 orang berstatus PDP dan dirawat di rumah sakit- 163 orang sudah menjalani tes swab PCR (menunggu hasil PCR)- 100 orang dari 323 karyawan dinyatakan reaktif Covid-19 setelah menjalani tes cepat Covid-19 atau rapid test
Baca Juga: Sebulan Terapkan Lockdown, Arab Saudia Umumkan akan Membuka Kembali Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Hasil tersebut memungkinkan pabrik rokok Sampoerna di kawasan Rungkut, Surabaya, ini berpotensi menjadi klaster baru penularan Covid-19, setelah klaster pasar dan asrama haji di Surabaya.
Artikel ini telah tayang di GridPop.ID dengan judul Wabah Corona Melanda Pabrik Sampoerna, Begini Nasib Ratusan Karyawannya hingga Berpotensi Jadi Klaster Baru Penularan Covid-19!
(*)