Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bak di Penjara, Desa Terpencil di Puncak Gunung Ini Jadi Laboratorium Virus Corona Terbesar di Dunia

None, Nabila Nurul Chasanati - Rabu, 08 April 2020 | 10:45
Peta Sebuah Desa Terpencil di Puncak Gunung di Italia Tiba-tiba Hilang Dari Peta Setelah Virus Corona Menyebar Cepat, Ternyata Ini yang Terjadi
Kolase tangkapan layar BBC.com

Peta Sebuah Desa Terpencil di Puncak Gunung di Italia Tiba-tiba Hilang Dari Peta Setelah Virus Corona Menyebar Cepat, Ternyata Ini yang Terjadi

GridHype.ID - Virus Corona sudah mewabah lebih dari 200 negara di dunia.

Salah satu negara di Eropa yang terkena dampak dari ganasnya virus ini adalah Italia.

Bahkan warga desa kecil yang berada di puncak gunung di Italia ini dikagetkan dengan penemuan warganya yang terinfeksi virus corona.

Entah dari mana sumbernya, tiba-tiba virus corona menyebar di desa terpencil tersebut.

Baca Juga: Pakar Ekspresi Baca Gelagat Aurel Hermansyah Soal Atta Halilintar, Sebut Gambaran Orang Jatuh Cinta

Bahkan dengan cepat telah memakan dua korban yang meninggal.

Tak sampai disitu saja, warga pun dikejutkan saat pasukan militer menutup semua akses dari dan ke desa mereka.

Kini desa yang dihuni sekitar 1.900 orang itupun seperti kota mati.

Warga desa hanya berada di rumah masing-masing tanpa ada yang keluar masuk dan berkeliaran di jalan desa tersebut.

Hal itu lantaran sepekan yang lalu, pemerintah Italia menyatakan bahwa desa tersebut merupakan zona merah.

Baca Juga: Mitos Virus Corona Bisa Menular Saat Berenang di Kolam Umum, Pakar Beri Jawabannya

Tak hanya tentara yang menjaga akses desa tersebut, kini banyak peneliti dan ilmuan dari seluruh negera tersebut datang ke desa terpencil itu.

Mereka datang lantaran mengemban tugas untuk mempelajari virus yang telah menjangkit hampir seluruh dunia itu.

Peta Desa Nerola, Tepi Kota Roma Italia dilihat dari Google Map
Tangkapan layar BBC.com

Peta Desa Nerola, Tepi Kota Roma Italia dilihat dari Google Map

Dan sesegera mungkin mendapatkan obat penawar dari virus yang disebut hampir sama dengan wabah SARS ini.

Baca Juga: Atasi Dampak Corona, Jokowi Putuskan Beri BLT Senilai Rp 600 Ribu Selama Tiga Bulan, Namun Ada Syaratnya

Melansir dari BBC, (6/4/2020) yang langsung mendatangi pintu gerbang masuk ke desa Nerola, terlihat begitu mencekamnya suasana kampung yang beberapa bulan lalu masih terlihat nyaman sebagai tempat tinggal.

Para tentara bersenjata lengkap berjaga di pintu perbatasan, setiap orang tak boleh keluar masuk dengan sembarangan.

Kini desa kecil ini pun seperti dipenjara dan warganya tak bisa kemana-mana.

Padahal desa tersebut tak jauh dari Roma, Ibu Kota Italia.

Entah bagaimana ceritanya, pekan lalu desa Nerola dinyatakan sebagai zona merah covid-19 setelah 77 penduduk dinyatakan positif corona.

Baca Juga: Tak Main-main Kekasih Zaskia Gotik Belikan Rumah Mewah! Asisten Asyik Bersihkan Kamar Pengantin, Nikah Diam-diam?

Hanya satu orang yang diperbolehkan berada di luar rumah tepatnya di gerbang masuk desa tersebut tetapi tak diperbolehkan masuk desa.

Dia adalah kepala wilayah atau desa tersebut yang merasa sangat sedih dengan keadaan wilayahnya yang bulan lalu masih menjalankan kehidupan seperti biasanya.

"Saya sangat sedih, semua orang kebingungan, banyak warga menelponku dan bertanya 'apakah kami sakit? Apa yang terjadi?'" sebut kepala desa, dikutip dari wawancara BCC.com.

otoritas militer dan kepolisian menutup akses dari dan ke desa Nerola
Tangkapan layar BBC.com

otoritas militer dan kepolisian menutup akses dari dan ke desa Nerola

Baca Juga: Tak Banyak Orang Tahu, 6 Menu Makanan Ini Bisa Cegah Penyakit Paru-paru!

"Saya hanya bisa bilang, tak papa, tak ada masalah," sambungnya.

"Hanya untuk keselamatan kita, kita harus melakukan ini, ini adalah pengorbanan kita untuk negara," pungkasnya.

Semua warga tak bisa sembarangan keluar rumah bahkan untuk membeli makanan ataupun obat.

Semua telah disediakan oleh pihak berwenang dan didistribusikan bersama tentara.

Salah seorang warga yang diwawancarai olehBBClewat sambungan daring video membeberkan situasi di desa tersebut.

Baca Juga: Belajar dari Penanganan Wabah SARS Tahun 2003, Beginilah Cara Taiwan Tangani Virus Corona Tanpa Lakukan Lockdown

"Halo Marco, bagaimana keadaanmu?" tanya wartawan.

"saya dan keluarga baik-baik saja, tapi semua warga desa saat ini sangat ketakutan." sebut seorang warga desa via video call.

Virus corona bermula dari rumah peduli di desa tersebut, dan menyebar begitu cepat tanpa disadari oleh tim medis di sana.

Kemudian dua orang meninggal dan disemayamkan di rumah sakit.

Baca Juga: Tak Banyak Orang Tahu, 6 Menu Makanan Ini Bisa Cegah Penyakit Paru-paru!

Wawancara dengan salah satu warga desa yang terisolasi di dalam rumah lewat video kongerensi
Tangkapan layar BBC.com

Wawancara dengan salah satu warga desa yang terisolasi di dalam rumah lewat video kongerensi

Salah seorang dokter di rumah peduli membeberkan awal mula menyebarnya virus di desa itu.

"Awalnya tak terlihat seperti gejala covid-19 di tempat lain, sebab mereka (wargadesa Nerola) hanya merasa demam biasa, tapi seminggu kemudian situasi berubah sangat mencekam," sebut salah satu dokter yang praktek didesa Nerola.

Menurut kepala jawatan kesehatan di sana, alasan desa tersebut dikarantina total dan tak ada yang boleh berkegiatan di luar rumah lantaran tingginya tingkat penyebaran virus.

Baca Juga: Dari Jodoh hingga Rejeki Nomplok! 4 Zodiak Ini Bakal Peroleh Keberuntungan di Tanggal 6-12 April 2020 Ini

"Kami tak mau ambil resiko," kata kepala dinas kesehatan setempat.

Dan kini banyak ilmuan dan peneliti datang ke desa tersebut untuk mempelajari mengenai virus yang bermula dari Wuhan, China ini.

Sekarang desa terpencil di puncak gunung kini jadi laboratorium virus corona terbesar di dunia.

Semua orang akan dilakukan tes kesehatan berkala setiap hari di desa tersebut.

Baca Juga: Salah Kaprah! Pemerintah Larang Adanya Bilik Disinfeksi, Pakar Gugus Tugas: Hanya Boleh untuk Benda Tidak untuk Manusia

Seorang peneliti berharap apa yang ia dan rekannya lakukan di desa tersebut bisa berkontribusi bagi orang banyak.

Kini Pemerintah Italia menggantungkan asa untuk bisa terbebas dari virus corona melalui apa yang dilakukan peneliti di desa Nerola.

Penelitian itu mencoba untuk mengungkap bagaimana virus tersebut bisa menyebar di sebuah komunitas manusia.

Bagaimana tampilan gejalannya serta cara penyembuhannya.

Baca Juga: Para Pakar Prediksi Puncak Wabah Virus Corona di Indonesia : Yang Mengkhawatirkan di Bulan Ramadan

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Peta Sebuah Desa Terpencil di Puncak Gunung di Italia Tiba-tiba Hilang Dari Peta Setelah Virus Corona Menyebar Cepat, Ternyata Ini yang Terjadi

(*)

Source :Sosok.id

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x