Padahal, peningkatan kolesterol dalam darah tidak selalu, bahkan sangat jarang menampakkan gejala.
Oleh karena itu, pengecekan kadar kolesterol secara rutin sangat dianjurkan.
2. Fakta: kolesterol bermanfaat bagi tubuh
Tubuh memproduksi kolesterol untuk menjalankan beberapa fungsi, di antaranya untuk pembentukan hormon, membran dan struktur sel, empedu, hingga vitamin D.
Dapat disimpulkan bahwa kolesterol tidak hanya membawa dampak buruk bagi tubuh.
Kebanyakan orang awam familiar dengan istilah kolesterol baik dan kolesterol buruk.
Kolesterol baik alias lipoprotein densitas tinggi (HDL) yang mengandung lebih banyak protein dibanding kolesterol, diketahui dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Sementara, lipoprotein densitas rendah (LDL) yang biasa dikenal sebagai kolesterol jahat bisa memicu pembentukan plak yang berpotensi menyumbat peredaran darah, baik secara sebagian maupun sepenuhnya.
Penyumbatan inilah yang kemudian dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti stroke, serangan jantung, angina, dan lain-lain. Idealnya, baik kadar HDL dan LDL menempati angka-angka yang seharusnya; kadar HDL yang tinggi akan semakin baik, begitu pula dengan kadar LDL yang sebaiknya rendah.
3. Mitos: kolesterol tinggi bawaan tidak bisa diselamatkan
Tidak hanya disebabkan oleh makanan atau gaya hidup yang tidak sehat, nyatanya faktor genetik juga dapat memengaruhi risiko terjadinya penyakit akibat kolesterol.
Baca Juga: Rutin Meminum Air Jahe di Pagi Hari, Bisa Mengatasi Masalah Kesehatan