Bagi yang menyukai daging deli, bacon dan sosis, stik daging dan produk olahan hewani lainnya, cobalah mempertimbangkan lagi berapa banyak yang dikonsumsi.
Baca Juga: Diet Purin Ampuh Atasi Risiko Asam Urat yang Menyerang Sendi, Dijamin Nyeri Tak Datang Lagi
Satu studi dalam jurnalBMC Research Notesmenyimpulkan, asupan daging olahan berhubungan langsung dengan peningkatan lemak perut dan obesitas sentral.
Obesitas sentral didefinisikan sebagai indeks massa tubuh (BMI) yang lebih dari 30 kilogram/meter persegi. serta ukuran lingkar pinggang sekitar 101 sentimeter (pria) dan 87 sentimeter (wanita).
Peserta yang melaporkan makan daging olahan paling banyak mengalami peningkatan risiko obesitas sentral sebesar 22 persen.
Hasil itu dibandingkan dengan peserta yang makan daging olahan paling sedikit.
2. Produk kentang olahan
Temuan meta-analisis yang dipublikasikan dalamNew England Journal of Medicinemelihat satu studi yang melibatkan lebih dari 120.000 wanita paruh baya.
Dalam studi tersebut, terungkap kentang goreng dan produk kentang olahan lainnya sangat berhubungan dengan penambahan berat badan.
Studi lain yang diterbitkan dalamAmerican Journal of Clinical Nutritionmenemukan, individu yang melaporkan makan kentang goreng dan keripik kentang berisiko lebih tinggi terkena diabetes, penyakit penyerta lainnya, bahkan kematian dini.
Temuan tersebut dibandingkan dengan peserta yang melaporkan makan lebih sedikit makanan berbasis kentang dan produk kentang goreng.
Kentang goreng dan keripik kentang mengandung lebih banyak kalori per porsi daripada kebanyakan makanan lainnya.