Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Aneka Tips Kesehatan, Mulai Sekarang Jangan Lagi Makan Terong dengan Kondisi Tubuh Alami Hal ini, Efeknya Bisa Bahaya

Nabila Nurul Chasanati - Jumat, 14 Oktober 2022 | 15:15
Terong salah satu makanan penurun kolesterol terbaik karena rendah kalori dan tinggi serat larut.
Freepik/KamranAydinov

Terong salah satu makanan penurun kolesterol terbaik karena rendah kalori dan tinggi serat larut.

GridHype.ID - Terong merupakan salah satu bahan masakan yang menjadi favorit masyarakat.

Sayur yang berwarna ungu ini biasa dimasak menjadi sambal balado.

Kandungan di dalam terong kaya akan nutrisi yang baik untuk tubuh.

Bagaimana tidak, pecinta terong bakal tergiur kalau tahu segudang manfaat ini.

Melansir dari Kompas.com,khusus bagi yang memiliki berat badan berlebihan, makan terong rebus sebelum sarapan punya manfaat luar biasa loh.

Salah satunya adalah untuk menurunkan berat badan.

Selain itu, terong juga baik untuk kesehatan jantung.

Igem dalam terong yakni anthocyanin membantu memperkuat fungsi jantung.

Yang ternyata juga membantu menurunkan kolesterol jahat dan bertindak sebagai antioksidan yang kuat.

Mengonsumsi terong secara rutin dapat merangsang penyerapan kolesterol HDL yang baik.

Keseimbangan kolesterol dalam tubuh didasari oleh makanan yang kita konsumsi, tetapi semakin banyak kolesterol HDL yang dimiliki maka semakin baik.

Baca Juga: Aneka Tips Kecantikan, Cuma 30 Menit Uban di Rambut Bisa Hilang Permanen Modal Olahan Kulit Terong Seperti ini

Tak hanya itu, terong dapat meningkatkan fungsi sistem pencernaan dengan bertindak sebagai pencahar alami.

Meski memiliki segudang manfaat yang baik untuk tubuh, beberapa orang ini dilarang makan terong.

Orang yang dilarang makan terong

Melansir dari Sajian Sedap, terong ternyata bisa membuat seseorang jadi memiliki masalah kesehatan.

Terutama orang dengan kondisi tertentu.

Bukan kenyang, malah jadi sering bolak balik rumah sakit.

Berikut orang dengan kondisi ini yang dilarang makan terong.

1. Pemilik Golongan Darah O

Para ahli percaya kalau golongan darah bisa berpengaruh pada banyak hal dalam hidup manusia, salah satunya kesehatan dan faktor resiko penyakit.

Bahkan, perbedaan golongan darah ini ternyata juga memiliki respons masing-masing terhadap asupan makanan.

Teori ini dilandasi penelitian bertahan-tahun yang dilakukan oleh Dr. Peter J. D’Adamo, ahli naturopatis asal Amerika Serikat (AS).

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa setiap bahan pangan memiliki reaksi berbeda terhadap golongan darah.

Di mana, bahan pangan tertentu bisa bermanfaat, tapi bisa bersifat racun bagi gologan darah lainnya.

Baca Juga: Jangan Sampai Kecolongan, Ahli Sudah Peringatkan untuk Orang dengan Kondisi ini Dilarang Makan Terong, Ada Bahaya Tersembunyi Bagi Kesehatan

Kondisi itu bisa terjadi karena hampir setiap bahan makanan mengandung lektin, yakni sejenis protein yang akan bereaksi dengan darah dalam tubuh.

Apabila golongan darah tidak cocok dengan lektin, akan terjadi gangguan kesehatan, seperti penggumpalan darah yang dapat memicu beragam penyakit.

Nah, salah satu sayuran yang harus diwaspadai golongan darah O adalah sayuran dari keluarga terung-terungan alias Solanacea, terutama terung dan kentang.

Kandungan lektin pada sayuran ini tergolong tinggi sehingga bisa memicu nyeri sendi dan merangsang munculnya penyakit artritis.

Sayuran dari keluarga ini yang menjadi pengecualian, yakni tomat.

Sayuran dari keluarga Solanacea ini memang mengandung lektin yakn kuat, yakni panhemaglutinan, suatu senyawa khusus yang mampu membekukan darah semua golongan darah.

Tapi, kandungan lektin ini ternyata tidak dapat dinetralkan di dalam tubuh pemilik golongan darah O.

2. Orang dengan Gangguan Pencernaan

Terong ternyata bisa memperparah kondisi gangguan penceranaan.

Pasalnya, terong mengandung zat solanin yang bisa mengganggu sistem pencernaan.

Solanin yang ada pada terong juga terdapat pada kentang dan bisa menimbulkan efek yang sama.

Menurut ahli gizi dari Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institur Pertanian Bogor, Ahmad Sulaeman, terong mengandung toksikan alami yang disebut solanin yang termasuk senyawa glikoalkaloid.

Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Jadi Gak Boros Obat Mahal Lagi, Kolesterol Tinggi Ternyata Bisa Langsung Turun Cuma Modal Sayur Murah Meriah Ini

Senyawa itu lah yang merupakan bagian dari mekanisme perlindungan terong terhadap serangan hama.

Kandungan Solanin yang terdapat dalam terong yaitu hanya 0,11 mg per 1 gram atau 11 mg per 100 gram, dari pada kentang.

Sedangkan terong yang memiliki kandungan solanin paling besar adalah terong muda dan terong yang dipanen dini.

Mengonsumsi terong dalam jumlah banyak juga menurut masyarakat bisa mengalami efek gastrointestinal, dari keracunan solanin tersebut.

Namun faktanya, dosis yang bisa menyebabkan keracunan solanin sekitar 2 sampai 5 mg per kg berat badan.

Bagi orang dewasa yang beranya 60 kg, dan mengonsumsi 120 hingga 300 mg solanin atau 1 kg terong ini baru akan bisa menyebabkan keracunan.

"Jadi sebenarnya untuk terong masih aman-aman saja kalau kita mengonsumsinya sebagai lalapan mentah," ungkap Ahmad Sulaeman, seperti yang dilansir dari Kompas.com.

Dirinya juga menyebutkan jika mengonsumsi terong matang lebih baik ketimbang terong mentah.

Sebab saat memasak, kandungan solanin dalam terong akan semakin berkurang.

Selain itu juga ia menyarankan untuk merebusnya terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.

Baca Juga: Sering Keliru, 5 Jenis Buah Ini Justru Dimakan Bersama Kulitnya karena Punya Segudang Manfaat Bagi Tubuh!

(*)

Source :Kompas.com Sajian Sedap

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x