GridHype.ID - Tragedi Kanjuruhan memakan korban hingga ratusan jiwa.
Banyaknya korban yang berjatuhan ini disebabkan salah pengamanan yang dilakukan aparat.
Aparat bertindak gegabah dengan menembakkan gas air mata di tribun penonton.
Hal inilah yang menyebabkan korban lari berhamburan dan berdesak-desakkan ke pintu keluar.
Peristiwa yang menjadi tragedi berdarah di sepak bola ini terjadi usai laga pertandingan Persebaya melawan Arema pada Sabtu (1/10/2022).
Terbaru, mengutip dari Kompas.com, korban kini bertambah menjadi 132 orang.
Korban meninggal ini bernama Helen Priscella (21), warga RT 2 RW 4 Dusun Banjarpatoman, Desa Amadanom, Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Ia meninggal di RS Syaiful Anwar, Malang, setelah menjalani perawatan di RS Cakra, Kecamatan Turen, Malang.
Atas kejadian itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto mengimbau para korban tragedi Kanjuruhan tidak mengabaikan keluhan rasa sakit.
“Jangan mengabaikan keluhan rasa sakit apabila ada masyarakat yang turut berada di lokasi saat tragedi Kanjuruhan.
Jika ada keluhan, segera lapor. Nanti pengobatan akan ditanggung pemerintah untuk biayanya,” kata Agus dalam siaran pers, Selasa (10/10/2022).