GridHype.ID - Tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan disayangkan terjadi.
Sudah seminggu lamanya, tragedi ini memakan korban hingga ratusan.
Cara penanganan aparat yang panik menangani massa hingga tindakan gegabah menembak gas air mata sangat disayangkan sejumlah pihak.
Berdasarkan data Kementerian PPPA, dari total yang meninggal, 33 di antaranya merupakan anak-anak berusia 4-17 tahun.
Lebih lanjut, jumlah tersebut belum termasuk korban yang mengalami luka-luka.
Jatuhnya korban jiwa diakibatkan oleh tembakan gas air mata yang dilontarkan polisi ke tribune penonton, membuat para suporter tunggang-langgang mencari selamat.
Mereka diduga dalam keadaan sesak napas dan berdesakan di pintu-pintu keluar stadion yang tak semuanya terbuka.
Melansir dari Kompas.com, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Polri Irjen Dedi Prasetyo memaparkan jumlah korban terbaru dalam Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur (Jatim) pada Jumat (7/10/2022) pukul 15.30 WIB.
Dedi mengungkapkan total korban dari peristiwa di Stadion Kanjuruhan ini mencapai 678 orang.
"Jumlah total korban 678 orang, terdiri dari korban meninggal dunia 131 orang, jumlah korban luka 547 orang," ujar Dedi dalam keterangannya, Jumat (7/10/2022).
Sebanyak 547 korban luka itu terdiri dari 481 orang mengalami luka ringan, 43 luka sedang, dan 23 luka berat.