Keduanya ditetapkan sebagai tersangka karena memberikan perintah penembakan gas air mata.
Tragedi Kanjuruhanyang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) ini menjadi sejarah pilu bagi dunia sepak bola Tanah Air.
Kini, berbagai kalangan masyarakat turut memanjatkan doa dan menyoroti peran berbagai elemen dalam tragedi tersebut.
Stadion Kanjuruhan kini mendadak mencekam, diramaikan dengan kehadiran banyak orang yang ingin menyampaikan duka.
Dilansir darikompas.com,pintu 13 kini menjadi tujuan masyarakat untuk memanjatkan doa bagi korban yang tewas.
Beragam seruan keadilan juga terpampang di beberapa sudut Stadion Kanjuruhan.
'Tenang di Tribun Barumu Saudaraku'.
'Stop Brutality Police', 'Gas Air Mata vs Air Mata Ibu', 'Mereka Pamit ke Orang Tua Nonton Bola. Pulang Sudah Tidak Bernyawa'.
Demikian tulisan-tulisan tersebut menjadi ungkapan duka sekaligus rasa kecewa yang dirasakan dunia sepak bola Indonesia.
(*)