Dampak jangka pendeknya bisa meningkatkan berat badan bila dikonsumsi berlebihan. Apalagi dengan aktivitas yang kurang.
Ini karena menu tersebut mengandung karbohidrat tinggi yang akan disimpan dalam bentuk lemak.
Jika berlebihan, yang tentunya tidak sehat.
Untuk jangka panjang, perilaku ini terkait dengan berat badan berlebih atau obesitas sehingga akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit-penyakit metabolik degeneratif.
Seperti misalnya diabetes, hipertensi, hiperkolesterol, gangguan kardiovaskuler, hingga kanker.
Risiko tersebut berlaku sama untuk orang dewasa maupun anak-anak dan remaja yang menggemarinya.
"Sifatnya akumulasi dalam jangka panjang. Anak dan remaja yang punya genetik/ keturunan penyakit2 metabolik tadi, bisa lebih cepat manifestasinya," terangnya.
Oleh sebab itu, pakar yang berpraktik di RS Adi Husada Undaan Wetan, Surabaya ini mengajurkan agar hanya menikmati minuman tersebut secukupnya dan tidak berlebihan.
"Bila perlu benar-benar dihitung sesuai kebutuhan kalori yang dibutuhkan tiap harinya," pesannya.
Cara menikmatinya namun tetap memperhatikan kesehatan
Dokter Adaninggar menjelaskan jika satu gelas minuman kekinian itu biasanya mengandung kalori sekitar 400-600 kalori dengan 90-100 gram gula.
Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan,Obati Sariawan dengan Bahan Alami Ini, Jauh Lebih Nyaman karena Gak Bikin Perih