Jika rekonstruksi hanya mengikuti arahan, maka hal tersebut dapat terlihat dari ekspresi tersangka Irjen Sambo.
Sebaliknya jika ada percakapan yang sebenarnya, kemungkinan emosi dari tersangka akan terlihat jelas.
Menurut Handoko ketika seseorang mengingat lagi peristiwa sangat berkesan, atau momen yang membuat kita marah, emosi seseorang tersebut akan tampil di wajah.
"Apakah rekonstruksi itu sama atau melukiskan ucapan sebenarnya yang waktu itu disampaikan FS, atau itu bukan."
"Karena dari ucapan yang disampaikan itu bisa membangkitkan memori yang terjadi pada saat kejadian. Jika ucapan itu arahan seseorang maka tidak muncul emosinya," ujar Handoko.
"Kita memang tidak bisa memprediksi yang terjadi pada saat itu. Tapi dugaan saya kurang optimal mungkin masih ada yang belum diungkapkan dari keduanya (Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi)," sambung Handoko.
(*)