GridHype.ID - Irjen Ferdy Sambo menjadi perhatian publik lantaran perannya sebagai dalang penembakan Brigadir J.
Padahal diketahui, Irjen Ferdy Sambo terancam hukuman berat yakni hukuman mati dan penjara seumur hidup.
Meski terancam hukuman berat, Pengacara Brigadir J sempat menawarkan bantuan pada Mantan Kadiv Propam tersebut.
Sayangnya, ia menilai sikap Irjen Ferdy Sambo yang sombong membuatnya mundur.
Sebelumnya mengutip dari Tribunnews.com, Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyindir sikap eks Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Pasalnya mantan Kadiv Propam tersebut menunjukan sikap sombong di depan publik karena tak kunjung menyampaikan permintaan maaf kepada Keluarga Brigadir J.
Apalagi Ferdy Sambo hanya menyampaikan permohonan maaf saat sidang kode etik dan profesi polri (KKEP) di Gedung TNCC Mabes Polri, terkait pemecatannya dari Polri.
Kamaruddin mengklaim bisa membantu Irjen Ferdy Sambo agar lolos dari hukum mati asalkan mantan Kadiv Propam ini mau lakukan ini pada keluarga Brigadir J.
"Saya mau membantu Ferdy Sambo jika ada itikad baik untuk meminta maaf kepada keluarga Brigadir J namun hingga kini permintaan maaf itu belum sama sekali keluar dari mulut Ferdy Sambo.
Belum ada, sampai dengan detik ini belum ada (permintaan maaf dari Ferdy Sambo ke keluarga Brigadir J). Padahal saya ingin menolong dia.
Kalau dia sadar dan bertobat saya ingin nolong dia, supaya jangan sampai kena hukuman mati tapi kalau dia tetap begitu ya biarin sajalah," ungkapnya.
Menurut pihak keluarga Brigadir J, Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo hingga kini disebut belum meminta maaf kepada keluarga Yosua Hutabarat atas kasus pembunuhan yang terjadi.
Meski sudah meminta maaf saat melakukan sidang kode etik, namun permintaan maaf itu tidak ditujukan kepada keluarga Brigadir J.
Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak membenarkan Ferdy Sambo belum pernah sekalipun meminta maaf ke keluarga kliennya.
"Nah sekarang dia sudah membunuh anak orang tapi tidak mau minta maaf, itu kan namanya kesombongan dan arogansi, dia masih merasa hebat toh," kata Kamaruddin saat dihubungi, Senin (29/8/2022).
Kini, ketika rekonstruksi penembakan Brigadir J digelar, Kamaruddin Simanjutak mengaku kecewa.
Mengutip dari Wartakotalive.com, Tim Kuasa Hukum keluarga Brigadir J tidak diizinkan melihat adegan rekonstruksi pembunuha kliennya di lokasi pembunuhan berencana.
Kamaruddin Simanjuntak mengatakan, mereka tidak diizinkan oleh Dirtipidum Bareskrim Polri untuk melihat langsung adegan rekonstruki.
"Ada seorang Kombes datang menghampiri kami agar jangan menyaksikan adegan rekonstruksi,"kata Kamaruddin Simanjuntak dalam siaran Kompas TV.
Ketika ditanyakan kepada Dirtipidum, jawabnya hanya: "pokoknya, pokoknya."
"Apakah seperti ini mereka memperlakukan kami. Di mana transparansi itu? Katanya transaparan. Kami pulang, kami tidak mau jadi bagian dari skenario-skenario kebohongan ini," ujar Johnson Panjaitan.
Sebagaimana diketahui, lima tersangka pembunuhan berencana Brigadir J telah tiba di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022) pagi sekitar pukul 10.15 WIB.
Ada tiga tersangka, Bripka RR, Kuat Maruf dan Bharada E tampak menggunakan baju tahanan Bareskrim Polri berwarna orange.
Sebanyak 78 adegan yang akan dilakoni dalam rekonstruksi pembunuhan berencana Brigadir J ini.
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi tiba terlebih dahulu di lokasi rekonstruksi di kawasan Duren Tiga, Jakarta.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi membenarkan bahwa Sambo datang dengan pengawalan dari Brimob.
Sambo dibawa datang ke lokasi rekonstruksi dengan mobil taktis Brimob. Namun, tidak terlihat oleh awak media.
Sementara, Bripka RR, Kuat Maruf dan Bharada E tiba belakangan dikawal sejumlah polisi dan LPSK. Ketiganya tampak menggunakan baju tahanan.
Rekonstruksi hari ini digelar di dua rumah Ferdy Sambo yakni rumah dinas Kompleks Polri dan rumah pribadi Jalan Saguling yang ada di Duren Tiga.
Kadiv Humas Irjen Dedi mengatakan, ada sebanyak 78 adegan yang akan direknstruksikan di dua lokasi.
Adapun adegan kajadian tersebut di rumah Magelang 16 adegan. 35 adegang di rumah Saguling, dan 27 adegan di rumah dinas Duren Tiga.
Kondisi di lokasi rumah dinas Ferdy Sambo saat ini dijaga oleh sejumlah personel Brimob.
Personel itu mengenakan pakaian seragam loreng lengkap dan senjata laras panjang.
(*)