Follow Us

Nasi Sudah Jadi Bubur, Sebut Politik Bagian Terkelam Hidupnya, Angelina Sondakh Tanpa Tedeng Aling-aling Bongkar Dalang yang Jebloskan ke Penjara

Nabila Nurul Chasanati - Kamis, 10 Maret 2022 | 08:45
Angelina Sondakh
Tribunnews/HERUDIN

Angelina Sondakh

“Dapat hikmah luar biasa bahwa persahabatan itu tidak mesti karena kepentingan,” sambung Angelina Sondakh.

Dikatakan Angelina Sondakh, sebelum menjadi terpidana kasus korupsi dan mendekam di penjara, banyak sekali orang-orang mencari dan menyanjungnya.

Namun hal itu berbalik setelah ia resmi ditetapkan menjadi terpidana kasus korupsi.

Angelina Sondakh menyebut, teman-temannya di dunia politik mulai menghilang seperti tak memperdulikan dirinya.

Dan hanya orang tuanya, lanjut Angie, terutama sang ayah yang setia mengunjungi Angie saat mendekam di hotel prodeo.

“Satu tahun masih datang, dua tahun tinggal 50 persen, tiga tahun menghilang. Hanya my dad yang setia mengunjungi saya seminggu tiga kali,” bebernya.

Pernyataan Angie itu adalah responnya saat Lucky Sondakh pernah memberikan sebuah buku tulisan Nicollo Machiavelli, yang disebut sebagai bapak politik dunia.

Ada kalimat yang hingga kini Angelina Sondakh ingat, yakni tentang dalam dunia politik tidak mengenal adanya saudara atau sahabat.

“There is no everlasting friends but only interest. Dalam politik, tidak ada saudara atau sahabat yang abadi, yang ada adalah kepentingan," ujarnya lagi.

Baca Juga: 10 Tahun Rasakan Dinginnya di Balik Jeruji Besi, Angelina Sondakh Tak Henti Menangis Terima Perlakuan ini dari Narapidana Lain Pasca Bebas

Sang ayah, Lucky Sondakhpun, membenarkan hal tersebut, ia merasa sudah membuktikan pernyataan Nicollo Machiavelli dari kasus putrinya sendiri.

Hal itu dapat dibuktikan, kata Lucky, demi kepentingan orang-orang menyudutkan dan menjerumuskan putrinya ke dalam perbuatan yang fatal.

Source : Kompas.com, GridPop.ID, Sosok.id

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest