GridHype.ID -Jelang waktu maghrib, umat Muslim yang menjalankan puasa tentu akan menyiapkan menu berbuka.
Tak hanya itu,sejumlah orangjuga akanberburu takjil yang dijual di pinggir jalan jelang waktu berbuka.
Nah, biasanya menu berbuka puasa selama Ramadhan ini identik diawali dengan makanan atau minuman manis.
Tak heran jika penjual es campur, kolak, hingga gorengan selalu dikerubuti banyak pelanggan jelang waktu berbuka.
Memang,setelah seharian menahan lapar dan dahaga, menyantap takjil yang menyegarkan dan manis terasa lebih nikmat saat berbuka puasa.
Tapi bagi yang tengah menjalankan ibadah puasa, tidak semua takjil baik untuk dikonsumsi saat berbuka puasa.
Mengutip Kompas.com, Ahli Gizi Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Banun Ma’rifah Fathsidni mengatakan bahwa kandungan gizi takjil yang akan disantap saat berbuka perlu diperhatikan.
Hindari makanan atau minuman manis berlebihan
Tubuh manusia saat berpuasa tidak mendapat asupan selama kurang lebih 14 jam.
Baca Juga: Sederhana Tapi Manfaatnya Luar Biasa, Penderita Diabetes Bisa Konsumsi Sagu sebagai Menu Buka Puasa
Sehingga, dapat meningkatkan risiko hipoglikemi karena asupan dan gizi yang didapat saat sahur telah digunakan sebagai sumber energi dan proses metabolisme tubuh selama seharian.
"Ketika berbuka memang dianjurkan dengan makanan manis dan minum cukup air putih. Namun, konsumsi makanan dan minuman manis itu disarankan tidak melebihi batas yang dianjurkan," ujar Banun Ma’rifah Fathsidni seperti dikutp dari laman UNS, Rabu (14/4/2021).
Banun mengungkapkan, makanan dan minuman manis memang lebih mudah dan cepat diserap sebagai sumber tenaga yang dibutuhkan untuk mengganti energi yang dipakai selama seharian.
Namun, tidak selamanya makanan dan minuman manis yang dikonsumsi saat berbuka puasa baik bagi tubuh. Apalagi jika dikonsumsi secara terus menerus.
Kandungan gula sederhana dan pemanis yang berasal dari gula, sirup, dan susu kental manis berisiko meningkatkan asupan gula darah dan risiko diabetes mellitus.
"Menurut anjuran Kemenkes takaran konsumsi harian untuk gula, garam, dan lemak adalah G4G1L5, yaitu gula 4 sdm, garam 1 sdt, dan lemak 5 sdm minyak.
Kandungan gula cenderung tinggi pada takjil seperti kolak, es buah, dan sebagainya tidak disarankan untuk dikonsumsi dalam waktu yang terus menerus dan porsi yang banyak," terang Banun.
Hindari berbuka dengan gorengan
Banun juga menyampaikan, saat berbuka puasa lebih baik menghindari gorengan sebagai takjil.
Baca Juga: Jadi Topping Favorit Hidangan Berbuka, Keju Nyatanya Bisa Ancam Nyawa Penderita Diebetes
Alasannya, tingginya asupan gorengan berakibat pada banyaknya asupan lemak dari minyak dan tepung sebagai bahan adonan gorengan.
Selain itu asupan lemak yang tinggi dari gorengan yang disantap berisiko meningkatkan kadar kolesterol darah.
"Perlunya memperhatikan asupan ketika berbuka dengan cara membatasi asupan gorengan dan makanan sumber lemak jenuh lainnya secara berlebihan," imbuhnya.
Ada beberapa makanan lain yang perlu dihindari saat berbuka, seperti bakso bakar, siomay, dan batagor secara berlebihan.
Dalam proses pembuatan biasanya menggunakan penambahan bumbu, terutama garam ataupun penyedap rasa lainnya.
"Selain kandungan garam pada adonannya, bumbu yang digunakan juga biasanya menggunakan garam.
Kandungan garam tersebut berisiko meningkatkan asupan natrium harian yang mengakibatkan meningkatnya risiko hipertensi dan gangguan keseimbangan elektrolit tubuh," beber Banun.
Makanan yang baik dikonsumsi saat berbuka
Agar tubuh selalu sehat dan bugar selama menjalankan ibadah puasa lebih baik meminum air putih saat berbuka. Kebiasaan ini untuk mencegah dehidrasi pada tubuh.
Saat berbuka puasa sebaiknya mengonsumsi variasi kudapan yang berasal dari buah-buahan dan sumber karbohidrat kompleks (gandum dan biji-bijian).
Kamu bisa membuat jus buah, puding buah, agar-agar dari bahan dasar buah, smoothies buah dan yoghurt, biskuit buatan sendiri berbahan gandum, biji-bijian, dan buah.
“Bisa juga dengan makanan sumber energi lainnya, seperti buah potong, olahan takjil buah-buahan.
Atau makanan ringan sumber karbohidrat tetapi minim gula sederhana atau pemanis tambahan, misalnya kue kering, crackers, atau roti gandum,” tutup Banun.
(*)