"Kalaupun aku ajak jalan-jalan ke supermarket, perginya pun ke supermarket di rumah sakit. Dia tidak pernah berada di luar lingkup itu. Dia tidak pernah bersosialisasi dan berteman dengan anak-anak lain di luar dari pasien-pasien itu," sambungnya.
Memulai hidup baru di sekolah, Denada justru dibuat khawatir karena Aisha malah kerap mengalami hal pahit hingga tubuhnya sering luka-luka.
"Tiba-tiba dia sekolah, bersosialisasi, berteman, main perosotan, main sama teman-temannya yang lain. Jadi hari pertama dia pulang sekolah benjol mbak," tutur Denada.
"Oh, saking senengnya? tanya Maia Estianty.
"Karena dia tidak biasa beraktivitas di lingkungan lain selain rumah dan rumah sakit. Jadi begitu dia ada di lingkungan baru dia enggak tahu bagaimana cara ngejaga dirinya, menavigasi dirinya di sebuah tempat baru dia enggak bisa," terang Denada.
"Ku pikir dia terlalu seneng, excited keluar dari rumah sampe kejedot," timpal Maia.
"Mungkin itu juga salah satunya aku nhva gak tahu, yang pasti aku pulang lihat dia sebesar telur puyuh benjol, aku sampai kontak gurunya," tutur Denada.
"Aku bilang kenapa? Dia (gurunya) bilang katanya temennya ada suatu hal jatuh dari meja, dia mau ngambil temennya di sebelah mau ngambil juga. Mereka tabrakan, Aisha ke tabrak ujung meja," ungkapnya.
"Abis itu selama dua bulan pertama tiap pulang ke rumah ada (luka) baru. Kejedot, ibu tadi aku jatuh," sambungnya keheranan.
Merasa ada yang tak beres, Denada pun sampai berdiskusi dengan guru di sekolah Aisha untuk memastikan kondisi anaknya.