Waduh, Selama ini Kita Salah Kaprah, Golongan Darah AB Dilarang Makan Sajian Menggiurkan ini, Bisa Bahayakan Nyawa

GridHype.ID - Tak banyak diketahui orang, ada kaitannya antara golongan darah dengan asupan makanan.

Pasalnya jika tidak mengontrol asupan makanan yang sesuai golongan darah bisa merembet ke masalah kesehatan.

Oleh sebab itu, makanan harus diperhatikan bagi masing-masing golongan darah.

Dikutip dari Alodokter.com, ada sejumlah makanan untuk golongan darah AB yang dipercaya baik untuk dikonsumsi oleh orang-orang dengan golongan darah tersebut.

Makanan ini dianggap lebih menyehatkan dibandingkan jenis makanan lainnya untuk pemilik golongan darah AB.

Jenis makanan yang baik atau perlu dihindari untuk setiap golongan darah biasanya ditentukan berdasarkan diet golongan darah, yaitu rekomendasi pengaturan pola makan berdasarkan golongan darah seseorang.

Dikutip dari Sajian Sedap, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pemilik golongan darah ini.

Makanan tertentu bisa berpengaruh pada kesehatan pemiliiki golongan darah AB.

Lantas apa saja ya kira-kira makanannya?

Baca Juga: Jangan Salah Kaprah, Para Ibu Jangan Lagi Beli Daging Ayam dengan Ciri Seperti ini, Jika Tak Mau Bahayakan Nyawa Seisi Rumah

Hal ini menjadi alasan dari cukup sulit mencerna daging tapi bisa mengonsumsi daging.

Oleh karena itu, pemilik golongan darah AB disarankan untuk tidak berlebihan makan daging.

Selain itu, saturan hijau, ikan laut dan susu rendah lemak adalah makanan yang tepat untuk mereka.

Tak hanya AB, sejumlah makanan ini juga sebaiknya tidak dikonsumsi golongan darah lainnya.

Bahaya Mengonsumsi Daging

Selain tidak cocok dimakan oleh golongan darah AB, dilansir dari Kompas.com, berikut adalah bahaya mengonsumsi daging terutama daging merah.

1. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Sejumlah studi menunjukkan, kebanyakan makan daging merah dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Menurut para ahli dari American Heart Association, daging merah memiliki lebih banyak lemak jenuh daripada sumber protein lain, seperti ayam, ikan, atau kacang-kacangan.

Penumpukan lemak jenuh dan lemak trans di tubuh bisa membuat kadar kolesterol tinggi.

Baca Juga: Wah Penikmat Daging Merah Jangan Keterusan, Siapa Sangka Kebanyakan Konsumsi Makanan Kaya Protein Hewani ini Bakal Bikin Tubuh Rasakan Dampak Buruk ini

Seperti diketahui, kadar kolesterol tinggi adalah pemicu penyakit jantung.

Untuk meminimalkan risiko penyakit jantung, sebaiknya Anda tidak terlalu banyak makan daging. Atau, konsumsi daging tanpa lemak dengan porsi yang disarankan ahli.

Sebisa mungkin hindari segala jenis daging olahan, seperti ham, burger, smoked beef, sosis, sampai kornet yang mengandung pengawet.

2. Meningkatkan risiko kanker

Penelitian menunjukkan, efek kebanyakan daging merah bisa meningkatkan peluang seseorang terkena penyakit kanker usus besar.

Tak hanya daging merah, konsumsi daging olahan seperti sosis, ham, burger, salami, pepperoni, sampai kornet juga memiliki risiko sejenis.

Jadi sebaiknya mulai sekarang kamu bisa mulai mengurangi konsumsi daging.

Termasuk daging olahan seperti yang sudah disebutkan.

Selain tidak kebanyakan makan daging, kamu juga perlu rutin cek kesehatan, mengelola stres, rajin olahraga, dan cukup tidur agar hidup tetap sehat.

Baca Juga: Nggak Nyangka Baru Tahu, Ternyata Memasukkan Daging Beku Kembali ke Freezer Bisa Ancam Nyawa, Jangan Sampai Salah Langkah

3. Memperburuk penumpukan lemak

Tubuh kita bergantung pada protein untuk membangun otot.

Namun, kebanyakan protein seperti daging justru bisa jadi bumerang untuk tubuh.

Bukannya menambah massa otot, tubuh akan menyimpan kelebihan asupan daging merah ini menjadi tumpukan lemak apabila sisa kalorinya tidak dibakar.

Hal ini bisa memicu berbagai jenis penyakit.

Berbagai penyakit seperti obesitas bisa menjadi ancaman bagi kamu yang masih gemar makan daging merah.

Kamu bisa mengurangi konsumsi daging merah mulai sekarang.

Baca Juga: Mending Nggak Makan Jika Masih Sayang Nyawa, Daging Ayam dengan Ciri Ini Ternyata Pantang Dikonsumsi, Efeknya Bisa Bikin Bolak-balik ke Rumah Sakit

(*)