Adapun HbA1c, seperti dijelaskan Hello Sehat, adalah hemoglobin yang berikatan dengan glukosa atau hemo. Tes HbA1C untuk diagnosis diabetes dilakukan untuk mengetahui jumlah glukosa dalam darah secara rata-rata tiga bulan.
Semua bentuk olahraga, baik aerobik seperti jalan kaki, latihan ketahanan, atau melakukan keduanya, sama-sama baik untuk menurunkan nilai HbA1C pada penderita diabetes.
2. Menurunkan resistensi insulin
Latihan kekuatan dan aerobik membantu menurunkan resistensi insulin pada orang dewasa yang sebelumnya tidak banyak bergerak dan memiliki obesitas di bagian perut sehingga berisiko terkena diabetes.
Mengombinasikan latihan kekuatan dan aerobik dapat memberikan manfaat lebih bagi penderita diabetes daripada hanya melakukan satu jenis olahraga saja.
3. Menurunkan risiko penyakit jantung
Penderita diabetes yang jalan kaki setidaknya dua jam dalam seminggu memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung daripada penderita diabetes yang tidak bererak aktif.
Sementara penderita diabetes yang berolahraga tiga hingga empat jam per minggu bisa menurunkan risikonya lebih signifikan lagi.
Wanita penderita diabetes yang menghabiskan sekitar empat jam per minggu untuk melakukan olahraga moderat, termasuk jalan kaki, atau olahraga berat memiliki risiko mengembangkan penyakit jantung 40 persen lebih rendah daripada mereka yang tidak melakukannya.
Manfaat tersebut bertahan bahkan setelah para peneliti menyesuaikan dengan faktor lain, termasuk Indeks Massa Tubuh (BMI), kebiasaan merokok, dan faktor risiko penyakit jantung lainnya.
4. Mengendalikan berat badan