Follow Us

Bisa Turunkan Efektivitas Vaksin dan Imun Tubuh, Covid-19 Varian MU Terdeteksi di 48 Negara ini, Indonesia Termasuk?

Ngesti Sekar Dewi - Kamis, 16 September 2021 | 07:00
Waspada Varian Mu. Sudah sampai Malaysis. Satgas Covid-19 wanti-wanti gelombang 3.

Waspada Varian Mu. Sudah sampai Malaysis. Satgas Covid-19 wanti-wanti gelombang 3.

GridHype.id- Pandemi Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, China telah membuat dunia ketar-ketir.

Jutaan jiwa manusia melayang akibat pandemi Covid-19.

Meski tenaga medis telah mengembangkan vaksin Covid-19 sebagai upaya memperlambat laju penularan, nyatanya mutasi virus corona SARS-CoV-2 terus terjadi.

Salah satunya adalah varian MU yang baru-baru ini telah terdeteksi di 48 negara.

Covid-19 varian MU (B.1.621) ini pertama kali terdeteksi di Kolombia.

Penemuan mutasi varian MU ini juga telah menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak akhir Agustus lalu.

Dilansir dari laman WHO.int, WHO mutasi virus corona varian MU sendiri telah ditambahkan ke daftar Variant of Interest.

Lantas bagaiaman dengan Indonesia?

Baca Juga: Jangan Sampai Kecolongan, Indonesia Harus Tetap Waspada, Muncul Varian Baru Covid-19 yang Disebut-sebut Tahan Terhadap Vaksin

Dilansir dari Kompas.com, Kamis 16 September 2021, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang digelar pada 7 September lalu, sempat menyinggung soal varian MU ini.

Menurut Wiku, ada indikasi jika varian MU lebih ganas dibanding Delta.

Meski demikian, hal ini masih harus dilakukan penelitian lebih lanjut lagi.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi memastikan bahwa hingga saat ini Covid-19 varian Mu belum terdeteksi di Indonesia.

"Belum (terdeteksi)," kata Nadia seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/9/2021).

Lebih lanjut lagi Nadia mengatakan, daftar negara yang melaporkan adanya kasus varian MU dapat dilihat di Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

DGISAID sendiri merupakan bank data yang saat ini mencatat data genom virus influenza termasuk virus corona SARS-CoV-2.

Diketahui sebelumnya, dalam rapat dengan Komisi IX DPR, pada Senin (13/9) lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pernah mengatakan jika varian MU dapat menurunkan efektivitas dari vaksin seperti halnya varian Lambda.

Baca Juga: Info Penting Buatmu yang Masih Enggan Divaksin Covid, Penelitian Sebut Risiko Infeksinya Bisa Capai 11 Kali Lipat Dibanding dengan yang Vaksin

"Kedua varian ini memiliki kemampuan untuk menghindari sistem imunitas atau sistem kekebalan dari tubuh kita sehingga efektivitas dari vaksin yang diberikan akan menurun terhadap kedua varian ini," kata Budi.

Saat ini pemerintah tengah mengamati tiga varian baru Covid-19 agar tidak masuk ke wilayah Indonesia.

"Sebagai antisipasi, kita mengamati ada tiga varian baru yang kita amati dari dekat. Pertama adalah varian Lambda, kedua varian Mu, dan yang ketiga adalah varian C.1.2," ujar Budi.

Mengutip Antara, Ketua Pokja Genetik FKKMK UGM dr Gunadi, menyatakan bahwa varian Delta memiliki level di atas varian Mu.

Meski begitu, varian Mu tetap perlu diwaspadai karena diketahui menyebabkan penurunan kadar antibodi baik karena infeksi ataupun vaksinasi.

"Hasil riset awal menunjukkan varian Mu menyebabkan penurunan kadar antibodi netralisasi baik karena infeksi alamiah maupun vaksinasi, serupa dengan varian Beta. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut," kata Gunadi.

Baca Juga: Disebut Sebagai Vaksin Paling Ampuh, Moderna Justru Kombinasikan Vaksin Covid-19 dengan Vaksin Flu, Kenapa?

(*)

Source : Antara, WHO, kompas

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Baca Lainnya

Latest