GridHype.id- Virus corona saat ini masih ditemui di Indonesia.
Beragam upaya telah dilakukan demi menekan persebaran virus mengerikan ini.
Mulai dari PPKM hingga Vaksinasi, semuanya diselenggarakan demi mengakhiri pandemi.
Meski dianggap ampuh, namun sejumlah orang masih enggan untuk divaksin.
Padahal saat ini sertifikat vaksinasi sangat penting sebagai syarat melakukan beragam kegiatan.
Baru-baru ini, sebuah penelitian menunjukkan fakta bahwa seseorang yang tidak mendapat vaksinasi memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena covid-19.
Bukan hal sepele, risiko tersebut bahkan mencapai 11 kali lipat.
Dilansir dari Gridhealth.id, penelitian tersebut mengamati kasus infeksi corona, rawat inap, dan kematian di 13 negara bagian.
Peneliti tersebut juga menganalisis lebih dari 600.000 kasus Covid-19 dari April hingga pertengahan Juli, dengan status vaksinasi.
Ditemukan bahwa kelompok yang tidak divaksinasi sekitar 4,5 kali lebih mungkin tertular virus.
Lebih dari 10 kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit dan 11 kali lebih mungkin meninggal karena penyakit Covid-19.
Studi tersebut akan dipublikasikan dalam Morbidity and Mortality Weekly Report.
Penelitian tersebut bukanlah yang pertama.
Pasalnya, sebelumnya CDC pernah melakukan penelitian yang didasarkan pada 43.127 kasus corona di Los Angeles County antara Mei hingga Juli.
Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang tidak divaksinasi lima kali lebih mungkin tertular corona dan 29 kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit.
Berdasar penelitian tersebut, maka sangat penting untuk memahami kegunaan vaksinasi.
Keparahan infeksi virus corona termasuk kematian ternyata bisa ditekan dengan vaksinasi Covid-19.
Dengan demikian, masyarakat saat ini diimbau untuk mengikuti vaksinasi yang telah diselenggarakan di berbagai wilayah.
Artikel berjudul Why Vaccination is Safe and Important menjelaskan kaitan kekebalan tubuh dengan vaksinasi.
Orang yang sudah divaksin memiliki sistem kekebalan yang mampu mengenali dan tahu cara melawan suatu infeksi penyakit.
Saat sudhah divaksin, maka tubuh akan mengenali dan mampu melawan Covid-19.
Perlawanan tersebut akan berpengaruh bagi kadar infeksi covid-19.
(*)