GridHype.ID - Kasus Covid-19 di Tanah Air hingga kini belum menunjukkan selesai.
Kendati demikian, kasus Covid-19 di Indonesia nampaknya sudah melandai.
Namun, kebijakan PPKM untuk wilayah Jawa-Bali dan luar Pulau Jawa-Bai masih terus berlanjut.
Dikutip dari Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu mengatakan, pemerintah tetap memberlakukan PPKM selama kasus Covid-19 masih ada dan belum benar-benar hilang.
"PPKM ini akan terus berlaku dan berlangsung selama pandemi Covid-19 masih bersama kita. Dan dilakukan evaluasi oleh Pak Presiden setiap minggunya," kata Airlangga dalam konferensi pers perpanjangan PPKM secara virtual dua minggu lalu.
Adapun kasus Covid-19 di Indonesia mengalami tren penurunan, meski kasus harian masih fluktuatif.
Mengutip data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga 5 September 2021, masih terjadi penambahan kasus mencapai 5.403 orang.
Kasus Covid-19 di Tanah Air sudah melandai bukan berarti pandemi Covid-19 selesai.
Bahkan kini varian baru Covid-19 kembali muncul.
Dikutip dari TribunStyle.com, ramai pembahasan mengenai adanya varian baru Covid-19 yakni varian Mu atau B.1.621.
Berdasarkan laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian Mu pertama kali diidentifikasi sejak Januari 2021 di Kolombia, Amerika Serikat.
Varian Mu saat ini diklasifikasikan sebagai variant of interest (VoI), yang merujuk pada varian virus SARS-CoV-2 yang secara genetik mampu memengaruhi karakter virus itu sendiri.
Beberapa karakter yang bisa berubah di antaranya adalah kemampuan penularan, tingkat keparahan penyakit yang disebabkan, pelepasan kekebalan, bahkan mampu menghindari diagnostik serta pengobatan.
Untuk itu, varian Mu dikabarkan memiliki kemampuan yang menunjukkan dirinya bisa lebih tahan terhadap vaksin.
Akibat hal tersebut, pemerintah Indonesia melakukan antisipasi, jikalau varian Mu sampai masuk di Tanah Air.
Menurut epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Andono Ahmad, tidak menutup kemungkinan bahwa varian Mu masuk ke Indonesia.
Pasalnya, kemungkinan varian baru muncul dan masuk ke Indonesia akan selalu ada selama pandemi Covid-19 masih terjadi.
(Kemungkinannya) Pasti ada," kata Riris seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (4/9/2021).
Atas dasar inilah, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso menyiapkan strategi menghadapi gelombang ketiga.
Menurutnya, Bappenas diberi mandat dan ditugasi oleh negara untuk menyusun dan harus mempertimbangkan hal tersebut.
Kendati demikian, pemerintah berharap penularan gelombang ketiga bisa diantisipasi jika masyarakat patuh menjalani protokol kesehatan.
"Gelombang ketiga, kita harapkan tidak terjadi. Sekarang yang menjadi concern (pemerintah) sudah ada untuk mengantisipasi varian Mu," jelas Suharso.
"Dalam kondisi vaksinasi merupakan game changer utama yang lebih permanen," pungkasnya.
(*)