Penyintas Covid-19 Bisa Bernapas Lega, Studi Terbaru Sebut Pasien yang Sudah Sembuh Terhindar dari Kerusakan Paru-paru Permanen

Kamis, 26 Agustus 2021 | 05:00
TRIBUNNEWS.COM/MUHAMMAD NURSINA

TRIBUNNEWS.COM/MUHAMMAD NURSINA Ilustrasi: Penyintas COVID-19 mendonorkan plasma konvalesen di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (15-6-2021). PMI Kota Surakarta melayani warga yang mendonorkan plasma konvalesen dari pagi hingga pukul 21.00 setiap harinya. Kegiata

GridHype.ID - Pandemi Covid-19 memang belum juga selesai.

Hal inilah yang menyebabkan penelitian atau studi mengenai Covid-19 masih terus dilakukan.

Meski masih banyak angka kasus Covid-19, hal ini juga beriringan dengan banyaknya penyintas Covid-19 yang sembuh dari wabah ini.

Dikutip dari Kontan.co.id, penyintas Covid-19 mewaspadai adanya tanda long Covid-19.

Long covid menyebabkan pasien yang sembuh atau penyintas Covid-19 merasakan sejumlah gejala yang mengganggu kesehatan. Long covid adalah kondisi tak normal yang bisa terjadi pasca-sembuh dari Covid-19.

Long covid menyebabkan penyintas Covid-19 merasakan sejumlah gejala infeksi virus corona dalam jangka lama.

Melansir laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), beberapa tanda-tanda long covid yang bisa terjadi setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Contohnya seperti sesak napas, gampang lelah, susah konsentrasi, batuk, sakit dada, sakit perut, sakit kepala, detak jantung cepat, nyeri sendi, diare, dan lainnya.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Sempat Kritis Hingga Hampir Bertaruh Nyawa, Simak Gejala Badai Sitokin yang Berbahaya Bagi Pasien Covid-19

Dikutip dari Kompas.com, Peneliti mengamati penyintas Covid-19 yang sempat terinfeksi virus tanpa gejala, memiliki gejala sedang, dan gejala parah.

Beberapa penyintas juga menjalani operasi paru-paru yang tidak ada kaitannya dengan Covid-19 (seperti operasi untuk mengobati kanker paru-paru).

Dari hasil pengamatan peneliti, terungkap pasien tidak mengalami kerusakan paru-paru permanen yang terkait virus covid-19.

"Sejak awal pandemi, hal yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah Covid-19 akan menghasilkan kerusakan permanen pada paru-paru kita," kata penulis studi senior Dr Zaid Abdelsattar, ahli bedah toraks dan kardiovaskular.

"Penelitian ini memberikan kami kesempatan langka untuk memelajari para penyintas Covid-19 tanpa gejala dan melakukan pengamatan untuk membantu kami menjawab pertanyaan ini."

Baca Juga: Covid-19 Disebut akan Berubah Jadi Endemi, Ternyata Bukan yang Pertama Kali Ini 6 Penyakit Awalnya Pandemi Kini Jadi Endemi

Para peneliti mencatat, hasil otopsi pada pasien Covid-19 yang meninggal dunia dan penelitian terkait pasien yang memiliki penyakit paru-paru stadium akhir akibat Covid-19 mengungkap berbagai masalah paru-paru yang serius.

Abdelsattar menuturkan, studi lebih lanjut dibutuhkan guna mengetahui penyebab sistem pernapasan sebagian pasien pulih, sedangkan sebagian lainnya tidak.

"Studi kami menunjukkan jika kita tertular Covid-19 dan kemudian sepenuhnya pulih,

jaringan paru-paru kita juga kemungkinan akan sembuh total, tanpa kerusakan permanen," sambung Abdelsattar.

Baca Juga: Selain Tenaga Medis Mendukbud Sebut 5 Pekerjaan ini yang Paling Dibutuhkan Selama Pandemi Covid-19

(*)

Tag

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber Kompas.com, kontan.co.id