GridHype.ID - Pandemi Covid-19 memang belum juga selesai.
Hal inilah yang menyebabkan penelitian atau studi mengenai Covid-19 masih terus dilakukan.
Meski masih banyak angka kasus Covid-19, hal ini juga beriringan dengan banyaknya penyintas Covid-19 yang sembuh dari wabah ini.
Dikutip dari Kontan.co.id, penyintas Covid-19 mewaspadai adanya tanda long Covid-19.
Long covid menyebabkan pasien yang sembuh atau penyintas Covid-19 merasakan sejumlah gejala yang mengganggu kesehatan. Long covid adalah kondisi tak normal yang bisa terjadi pasca-sembuh dari Covid-19.
Long covid menyebabkan penyintas Covid-19 merasakan sejumlah gejala infeksi virus corona dalam jangka lama.
Melansir laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), beberapa tanda-tanda long covid yang bisa terjadi setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Contohnya seperti sesak napas, gampang lelah, susah konsentrasi, batuk, sakit dada, sakit perut, sakit kepala, detak jantung cepat, nyeri sendi, diare, dan lainnya.
Dikutip dari Kompas.com, Peneliti mengamati penyintas Covid-19 yang sempat terinfeksi virus tanpa gejala, memiliki gejala sedang, dan gejala parah.
Beberapa penyintas juga menjalani operasi paru-paru yang tidak ada kaitannya dengan Covid-19 (seperti operasi untuk mengobati kanker paru-paru).
Dari hasil pengamatan peneliti, terungkap pasien tidak mengalami kerusakan paru-paru permanen yang terkait virus covid-19.
"Sejak awal pandemi, hal yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah Covid-19 akan menghasilkan kerusakan permanen pada paru-paru kita," kata penulis studi senior Dr Zaid Abdelsattar, ahli bedah toraks dan kardiovaskular.
"Penelitian ini memberikan kami kesempatan langka untuk memelajari para penyintas Covid-19 tanpa gejala dan melakukan pengamatan untuk membantu kami menjawab pertanyaan ini."
Para peneliti mencatat, hasil otopsi pada pasien Covid-19 yang meninggal dunia dan penelitian terkait pasien yang memiliki penyakit paru-paru stadium akhir akibat Covid-19 mengungkap berbagai masalah paru-paru yang serius.
Abdelsattar menuturkan, studi lebih lanjut dibutuhkan guna mengetahui penyebab sistem pernapasan sebagian pasien pulih, sedangkan sebagian lainnya tidak.
"Studi kami menunjukkan jika kita tertular Covid-19 dan kemudian sepenuhnya pulih,
jaringan paru-paru kita juga kemungkinan akan sembuh total, tanpa kerusakan permanen," sambung Abdelsattar.
Baca Juga: Selain Tenaga Medis Mendukbud Sebut 5 Pekerjaan ini yang Paling Dibutuhkan Selama Pandemi Covid-19
(*)