GridHype.ID - Masih ingat dengan sosok dr. Ryan Thamrin atau yang kerap disapa dr Oz Indonesia?
Ya, sosok Ryan Thamrin memang dikenalsebagai salah satu presenter muda dan tampan dari kalangan dokter.
Namun sayang, nyawa dr Oz harus terenggut di usia yang terbilang muda.
Kabar tersebut sungguh mengejutkan publik, ditambah lagi tubuhnya semakin kurus mengingat dia begitu sadar akan kesehatan.
Selain di tv, Dr OZ juga kerap membagikan informasi kesehatan dalam akun media sosialnya, termasuksoal makanan yang dikonsumsi.
Melansir SajianSedap.com dari sebuah unggahan, Dr OZ menyampaikan seputar bahaya mi instan.
Dr Oz menyebut perubahan warna yang ditimbulkan ketika mie instan dicampur dengan betadine adalah menunjukkan mie instan mempunyai karbohidrat yang sangat tinggi.
Jika dibandingkan dengan nasi putih, kandungan karbohidrat dalam mie instan memang terbilang lebih banyak.
Mengutip Hellosehat.com,mie instan dengan bumbu, kecap, dan bahan pelengkap yang beratnya 85 gram mengandung 66 gram karbohidrat.
Sedangkan, secentong penuh nasi putih atau sekitar 100 gram, maka kandungannya yaitu 40 gram karbohidrat.
Kandunganyang sangat tinggi itu bisa membuat tubuh rentan terserang penyakit mematikan akibat kelebihan karbohidrat.
Penyakit tersebut dimulai dari diabetes tipe 2, obesitas sampai resiko terserang kanker.
Dr OZ memang tidak melarang makan mie instan, tetapi jangan keseringan.
Selain itu, ia juga mengunggah soal makan telur puyuh.
Kali ini ia membandingkan telur puyuh dan telur ayam.
Dr Oz menuliskan, 1 butir telur ayam ukuran sedang mengandung 186 mg kolesterol, sedangkan 1 butir telur puyuh 'hanya' mengandung 75 mg kolesterol.
Namun pada kenyataannya, kalau kita makan telur puyuh itu bisa 4 butir sekaligus seperti makan sate telur sehingga kolesterol total yang masuk adalah 300 mg.
Itu sudah melebihi kecukupan kolesterol kita dalam sehari yaitu sekitar 200-300 mg.
Sedangkan kalau makan telur ayam cukup 1 butir aja ya, sehingga kolesterol total yang masuk 'hanya' 186 mg.
Sekali lagi, Dr Oz kembali menyebut agar kita membatasi asupan makanan kita.
(*)