GridHype.ID - Apakah kamu salah satu orang yang memiliki kebiasaan makan sebelum tidur?
Terkadang jika rasa lapar menyerang ketika menjelang tidur membuat kita resah.
Namun, makan sebelum tidur adalah sebuah hal yang buruk.
Bagaimana tidak, banyak orang yang percaya makan malam sebelum tidur dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
Hal ini ternyata hanya mitos belaka.
Mengutip dari SehatQ.com, Makan sebelum tidur di malam hari kerap kali dikaitkan dengan peningkatan berat badan.
Hal ini diyakini karena proses metabolisme dalam tubuh akan melambat ketika kamu tertidur sehingga menyebabkan kalori makanan akan disimpan sebagai lemak.
Akan tetapi, sejumlah ahli kesehatan mengatakan bahwa makan malam sebelum tidur sangat baik dalam meningkatkan kualitas tidur serta membantu penurunan berat badan.
Tak ayal, hal inilah yang kemudian menyebabkan banyak orang menjadi bingung.
Faktanya, belum ada hasil penelitian yang valid untuk dapat membuktikan kedua pernyataan tersebut.
Peneliti dari Northwestern University pernah menemukan bahwa makan di malam hari dapat meningkatkan berat badan sebanyak dua kali lipat.
Namun, penelitian tersebut tidak terbukti pada manusia, melainkan pada sekelompok hewan tikus.
Dengan demikian, penelitian mengenai makan di malam hari dapat meningkatkan berat badan pun masih belum dapat dibuktikan.
Jadi, walaupun banyak orang percaya bahwa proses metabolisme tubuh lebih lambat saat tidur sehingga menyebabkan kenaikan berat badan, kenyataannya aktivitas metabolik di malam hari sebenarnya tetap ada.
Dengan demikian, tubuh Kamu masih membutuhkan energi saat tidur.
Selain itu, makan sebelum tidur tidak akan memperlambat kinerja dalam proses pencernaan.
Kamu pun tak perlu khawatir karena sistem pencernaan akan berfungsi sebagaimana mestinya walaupun kamu dalam kondisi tidur.
Kendati demikian, kebiasaan untuk makan sebelum tidur adalah hal buruk yang sebaiknya kamu hentikan.
Dilansir dari Kompas.com, berikut dampak negatif dari makan sebelum tidur.
1. Membakar Lebih Sedikit Lemak
Jika kita ingin menurunkan berat badan dan membuang kelebihan lemak tubuh, sebaiknya meninggalkan kebiasaan makan atau ngemil sebelum tidur.
Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan di PLOS Biology, melakukan penelitian terhadap kelompok orang dengan usia di atas 50 tahun yang makan malam, dan tidak makan malam.
Hasilnya, mereka yang makan larut malam membakar lebih sedikit lemak saat tidur daripada yang tidak, meskipun mereka memiliki asupan kalori dan tingkat aktivitas yang setara.
2. Mengembangkan sindrom metabolik
Risiko sindrom metabolik mencakup kelebihan lemak perut, peningkatan tekanan darah, gula darah tinggi, dan peningkatan kolesterol atau trigliserida, yang meningkat jika kita biasa makan sebelum tidur.
Hal ini dapat membuat kita lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.
Menurut sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan di BMC Public Health, di antara 8.153 orang dewasa berusia antara 40-54 tahun, wanita yang makan malam menjelang waktu tidur lebih mungkin mengembangkan sindrom metabolik.
3. Bekerja kurang baik pada hari berikutnya
Bukan hanya berat badan yang mungkin terpengaruh oleh kebiasaan makan larut malam.
Sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam Journal of Applied Psychology mengungkapkan, individu yang mengonsumsi makanan tidak sehat di malam hari lebih cenderung memiliki masalah fisik.
Masalah fisik tersebut dapat berupa sakit kepala dan diare pada hari berikutnya, sehingga dapat menyebabkan pekerjaan menjadi tidak baik atau kurang maksimal pada hari berikutnya.
Baca Juga: Gula Darah Naik Tak Terkontrol, Simak Beberapa Penyebabnya, Salah Satunya Lantaran Jam Tidur Kacau
(*)